Berita

Honey Popcorn/Yonhap

Dunia

Debut Girlband Kpop Eks Bintang Film Dewasa Jepang Tuai Kontroversi Di Korsel

SABTU, 24 MARET 2018 | 07:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebuah girlband K-pop yang baru memulai debutnya memicu kontroversi.

Pasalnya, girlband trio perempuan dan diberi nama Honey Popcorn ini merupakan bekas pemain film dewasa Jepang.

Girlband ini tampak menyanyikan lagu perdana mereka berjudul "Bibidi Babidi Bo"" selama pertunjukan debut mereka pekan ini di Seoul Korea Selatan. Mereka mengenakan pakaian berwarna-warni dan menampilkan aksi panggung menyanyi sambil menari.


Namun kontroversi tak dapat dihindari karena ketiga penyanyi tersebut semuanya adalah aktris video dewasa Jepang.

Anggota Honey Popcorn yakni Mikami Yua, Sakura Moko, dan Matsuda Miko, semuanya memulai karir mereka di industri hiburan Jepang sebagai penyanyi dalam adegan idola J-pop.
Setelah pensiun dari band mereka, SKE48, NMB48 dan Bakusute Sotokanda Icchome, masing-masing, mereka beralih ke adegan video dewasa Jepang.

Mikami kemudian bergabung dengan Ebisu Muscats, grup musik yang terdiri dari bintang video dewasa Jepang, pada tahun 2016.

Pembentukan girlband itu diumumkan pada akhir Februari, bersama dengan rencana untuk menggelar showcase di Seoul pada 14 Maret.

Kabar tentang latar belakang profesional para anggota grilband itu sempat memicu petisi ke situs web presidensial, meminta pemerintah untuk melarang debut Honey Popcorn.

"Ada banyak kasus di mana bintang idola langsung mempengaruhi penggemar. Idola adalah pahlawan bagi kaum muda, terutama remaja," begitu keterangan pemohon petisi, yang namanya tidak dipublikasikan.

Petisi telah ditandatangani oleh lebih dari 35.000 orang pada pekan ini Media sosial juga dibanjiri komentar meminta penyanyi untuk kembali ke Jepang.

Reaksi semacam itu tidak mengherankan karena industri K-pop cenderung sangat bergantung pada citra bintang-bintangnya yang bersih dan sehat. Banyak penyanyi pop, terutama bintang wanita, sangat bergantung pada penawaran iklan untuk mendapatkan pendapatan bagi perusahaan mereka.

Nilai dari citra penyanyi, ketika dikaitkan dengan berita negatif, cenderung menurun lebih curam dibandingkan dengan bintang di bidang lain. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya