Berita

Trump menunjukkan gambar senjata yang dijual ke Arab Saudi/BBC

Dunia

Menjual Senjata Ke Saudi Sama Dengan Kejahatan Perang Di Yaman

JUMAT, 23 MARET 2018 | 11:53 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kelompok hak asasi manusia, Amnesty International mengecam penjualan senjata Barat ke Arab Saudi dan sekutu-sekutunya yang terlibat dalam perang melawan kelompok Houthi di Yaman.

Kelompok tersebut menyebut, baik koalisi pimpinan Saudi maupun Houthi yang bersekutu dengan Iran sama-sama melakukan kejahatan perang potensial dalam konfli selama tiga tahun di negara tersebut.

Diketahui bahwa lebih dari 10.000 orang telah tewas di Yaman sejak Maret 2015 ketika Arab Saudi dan negara Arab Muslim Sunni lainnya melancarkan kampanye militer terhadap Houthi, yang adalah kelompok pejuang Syiah yang telah merebut ibukota dan memaksa Presiden Abd Rabbu Mansour al-Hadi melarikan diri.


"Ada bukti luas bahwa senjata yang tidak bertanggung jawab mengalir ke koalisi pimpinan Arab Saudi telah mengakibatkan kerugian besar bagi warga sipil Yaman," kata Direktur Riset untuk Timur Tengah di Amnesty International, Lynn Maalouf dalam sebuah pernyataan.

"Tetapi ini tidak menghalangi Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara lain, termasuk Perancis, Spanyol dan Italia, dari melanjutkan transfer senjata bernilai miliaran dolar seperti itu. Juga kehidupan sipil yang menghancurkan, ini membuat ejekan terhadap Senjata global. Traktat Perdagangan," sambungnya seperti dimuat Channel News Asia.

Organisasi itu mengatakan telah mendokumentasikan 36 serangan udara koalisi sejak 2015 yang tampaknya telah melanggar hukum internasional, menambahkan bahwa beberapa mungkin merupakan kejahatan perang. Serangan yang didokumentasikan telah menewaskan 513 warga sipil, termasuk setidaknya 157 anak-anak, dan melukai 379 lainnya. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya