Berita

Sarkozy/The Guardian

Dunia

Hadapi Penyelidikan Resmi Dugaan Pendanaan Libya, Sarkozy Selangkah Menunju Status Tersangka?

KAMIS, 22 MARET 2018 | 13:10 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mantan presiden Perancis Nicolas Sarkozy ditempatkan di bawah penyelidikan resmi terkait kasus dugaan pembiayaan kampanye ilegal dan menerima suap serta penyelewengan dana dari Libya semasa kepemimpinan Muammar Gaddafi.

Sarkozy, presiden sayap kanan Prancis dari 2007 hingga 2012, dibebaskan dengan jaminan pada Rabu (21/3) setelah dua hari diinterogasi dalam tahanan polisi oleh para penyelidik yang mengkhususkan diri dalam korupsi, pencucian uang dan penggelapan pajak sebagai bagian dari penyelidikan apakah Gaddafi dan sejumlah pihak lainnya di Libya membiayai secara ilegal kampanye pemilihan yang sukses di tahun 2007.

Penyelidikan tersebut berpotensi menimbulkan skandal pembiayaan politik paling eksplosif di Perancis dalam beberapa dasawarsa.


Pasalnya, tuduhan pendanaan kampanye ilegal oleh seorang diktator asing dalam skala besar belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan tuduhan paling serius yang ditujukan pada mantan presiden dalam sejarah Perancis baru-baru ini.

Sarkozy telah berulang kali menolak tuduhan tersebut, dengan mengabaikan klaim tersebut sebagai "aneh".

Di bawah hukum Perancis, seperti dimuat The Guardian, seseorang yang sedang diselidiki secara formal berarti ada bukti yang serius atau konsisten yang menunjuk pada kemungkinan keterlibatan dalam kejahatan. Ini adalah langkah menuju pengadilan, tetapi penyelidikan bisa dijatuhkan tanpa diproses ke pengadilan.

Ini juga adalah kali pertama Sarkozy menghadapi polisi dalam kasus ini. Penyelidikan Perancis terhadap dugaan pendanaan kampanye ilegal dari Libya sendiri dibuka pada tahun 2013. Penyelidikan tidak menyebut siapa pun sebagai tersangka, dan telah berpusat pada klaim korupsi, perdagangan pengaruh, pemalsuan, penyalahgunaan dana publik dan pencucian uang.

Penyidik ​​sedang memeriksa klaim bahwa rezim Gaddafi secara diam-diam memberikan keseluruhan dana 50 juta euro pada Sarkozy untuk kampanye 2007. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat dari batas pendanaan kampanye legal, yaitu 21 juta euro pada saat itu. Pembayaran yang diduga juga akan melanggar aturan Prancis terhadap pembiayaan luar negeri dan menyatakan sumber dana kampanye. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya