Berita

Foto: Istimewa

Bisnis

Forum Bisnis Indonesia-Selandia Baru Capai Transaksi 5,7 Juta Dolar AS

SABTU, 17 MARET 2018 | 11:15 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Delegasi bisnis Indonesia mengawali rangkaian misi dagang ke Selandia Baru dengan mempromosikan kopi, minyak kelapa sawit, energi terbarukan, dan jasa tenaga kerja kepada para buyer di Selandia Baru akhir pekan ini.

Empat hal tersebut masuk dalam produk dan sektor unggulan yang dipromosikan pada forum bisnis Indonesia-Selandia Baru di Auckland, Selandia Baru.

"Indonesia memiliki banyak produk unggulan yang berpotensi ekspor ke Selandia Baru. Produk-produk ini dibawa oleh pelaku usaha kami yang sangat tertarik untuk bermitra dengan pelaku usaha Selandia Baru," ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda saat menyampaikan sambutan pada forum bisnis Indonesia-Selandia Baru, seperti keterangan yang diterima redaksi.


Forum bisnis ini perdana diadakan Kementerian Perdagangan dan KBRI Wellington di Selandia Baru. Forum bisnis tersebut dihadiri sekitar 100 pelaku usaha Indonesia dan calon buyer dari Selandia Baru. Pelaku usaha Indonesia mewakili sektor-sektor seperti furnitur, kertas, CPO, kopi, produk agro, jasa, hingga energi. Forum bisnis juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Dalam forum bisnis, Arlinda mengatakan Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ke-4 sekaligus eksportir terbesar ke-7 dunia. Nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia tahun 2017 tercatat sebesar USD 1,18 miliar. Saat ini, Indonesia telah memiliki 20 kopi indikasi geografis. Artinya, kopi dari setiap daerah memiliki cita rasa khas yang berbeda dengan daerah lain.

"Tentunya hal ini adalah suatu keunikan yang patut diapresiasi oleh penikmat kopi di Selandia Baru," tutur Arlinda.

Untuk minyak kelapa sawit, Arlinda menyampaikan kepada para buyer bahwa Indonesia adalah negara produsen terbesar dunia dengan nilai ekspor tahun 2017 mencapai USD 20,7 miliar atau 47,93% dari total pasar minyak sawit dunia.

"Masih terbuka peluang besar bagi produk minyak kelapa sawit Indonesia untuk dapat mengisi pasar Selandia Baru. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memastikan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek produk sawit Indonesia," kata Arlinda.

Sementara itu di sektor jasa, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Selandia Baru sebagai negara prioritas untuk penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) formal/profesional, terutama di sektor hospitality dan perkebunan.

"Untuk itu, dalam kegiatan misi dagang ini kami mengajak perwakilan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) serta perwakilan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja Indonesia (PPTKI) yang siap bermitra dengan pelaku usaha Selandia Baru dalam mendatangkan tenaga kerja terampil di sektor hospitality, perkebunan, spa, konstruksi, peternakan dan manufaktur," kata Arlinda.

Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyambut baik misi dagang ke Selandia Baru ini. Tantowi mengatakan forum bisnis yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dan Selandia Baru seperti ini baru pertama kali diadakan.

"Peserta hari ini adalah saksi sejarah. Karena ini adalah forum bisnis yang pertama kali diadakan selama 60 tahun persahabatan Indonesia dan Selandia baru. Saya menyambut baik antusiasme pelaku usaha Selandia baru untuk menjajaki peluang kerja sama dengan pelaku usaha Indonesia," kata Tantowi.

Misi dagang ke Selandia Baru berlangsung pada 16–19 Maret 2018. Delegasi terdiri atas perwakilan kementerian/lembaga dan para pelaku usaha. Misi dagang ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda. Selain di Auckland, sebagian dari delegasi dagang ini juga akan hadir di CEO Business Forum tanggal 19 Maret di Wellington. [mel]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya