Meski tidak terlalu dilintasi, pemerintah tetap akan memperbaiki kawasan perbatasan Sota di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Pembangunan akan mulai dikerjakan pada Juni 2018.
Begitu kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat singgah meninjau Pos Perbatasan Sota dalam perjalanannya dari Merauke menuju Boven Digul, Jumat (16/3).
“Saat ini pelintas batas sekitar 20 hingga 25 orang setiap hari. Kita akan perbaiki meski tidak sebesar Skouw di Jayapura. Kita akan perbaiki fasilitasnya sehingga di samping fungsi pertahanan keamanan bisa menjadi tujuan orang melihat perbatasan di selatan Papua,†kata Menteri Basuki.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan menjadikan pos lintas batas sebagai beranda depan Indonesia yang membanggakan sebagai sebuah bangsa besar.
Kawasan perbatasan Sota yang dibangun oleh Ditjen Cipta Karya terbagi menjadi zona inti, sub inti, dan pendukung. Pada zona inti akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN), gudang sita, klinik.
Zona sub inti berupa rumah pegawai, wisma Indonesia dan zona pendukung berupa rest area, gereja, musola, parkir dan renovasi Pasar Sota.
Infrastruktur permukiman bagi warga sekitar perbatasan juga akan dibangun seperti sistem penyediaan air minum (SPAM), tempat pengolahan sampah, penyediaan MCK, dan septic tank komunal, jalan lingkungan dan drainase bagi masyarakat sekitar perbatasan.
Pada tahun 2016 Kementerian PUPR telah menyelesaikan tujuh PLBN yang diresmikan oleh Presiden Jokowi. Ketujuh PLBN yakni PLBN Wini, Motaain, dan Motamasin di NTT berbatasan dengan Timor Leste, PLBN Entikong, Badau dan Aruk di Kalimantan Barat berbatasan dengan Malaysia, serta PLBN Skouw di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini.
[ian/***]