Berita

Hukum

Uang Palsu Sindikat Jakarta-Jabar Belum Beredar

JUMAT, 16 MARET 2018 | 19:55 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Kepolisian membongkar sindikat pembuat uang palsu di Jakarta dan Jawa Barat. Kasubdit IV Udpal Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Kombes Whisnu Hermawan mengatakan uang aspal tersebut belum beredar diedarkan.

"Untungnya uang ini belum pernah beredar," kata Whisnu kepada wartawan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/3).

Pelaku menjual uang palsu satu banding empat. Satu ikat uang asli ditukar dengan empat ikat uang palsu. Dijelaskan Whisnu, pemodal yakni Saifuddin memberikan 40 ikat uang asli pecahan 100 ribu atau Rp 50 juta untuk kemudian berharap bisa kembali untung Rp 200 juta.


Kendati demikian, sambung Whisnu harga Upal di tiap daerah berbeda tidak melulu satu banding empat. Dari lima tahun terakhir, ujar Whisnu peredaran uang palsu cenderung menurun kendati demikian,  dari data yang ia peroleh, di tahun 2014 sampai 2017 DKI Jakarta tertinggi atas peredaran uang palsu, sementara dintahun 2015 Jawa Timur.  Kemudian 2016 sampai 2017 kembali Jawa Timur sebagai wilayah yang banyak beredar uang palsu.

"Upal banyak beredar di Jawa dan pelaku banyak dari Jawa," ujar Whisnu.

Whisnu menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir, lantaran uang alsi pecahan Rp 100 itu sangat sulit untuk ditiru, pasalnya ada 18 fitur pengaman yang harus dipenuhi

"Jangan khawatir maayarakat ini sangat aman uangnya," pungkas Whisnu.

Dalam pengungkapan ini Polri berhasil menangkap 6 orang, diantaranya yakni pembuat, pemodal dan pengedar sekaligus. Misalnya, Ngadino Suratno yang merupakan pegedar yang ditangkap di Tangerang. Lalu, Sukoco, Ustanto dan Andi sebagai pembuat Upal berhasil di ringkus di Bekasi dan Bogor.

Sindikat ini sengaja membuat uang palsu pecahan Rp 100.000 dengan cara menyablon. Motif dari sindikat ini membuat uang palsu adalah mencari keuntungan ekonomi.

Ke 6 pelaku dijerat dengan pasal 36 ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 37 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang jo 55 KUHP dengan ancaman hukuman pidana kurungan 15 tahun.[dem]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya