Berita

Bambang Soesatyo/Dok

Politik

Bamsoet Ajak IMM Ikut Carikan Solusi Persoalan Bangsa

KAMIS, 15 MARET 2018 | 09:22 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Ketua DPR, Bambang Soesatyo menyatakan, dialog dan musyawarah harus menjadi jalan utama dalam menyelesaikan konflik ataupun perbedaan.

Menurutnya, cara-cara kekerasan seperti demonstrasi yang membabi buta dan aksi anarkistis tidak boleh lagi dilakukan untuk menyelesaikan masalah.

Legislator Golkar itu mengatakan, konstitusi memang menjamin kebebasan berpendapat.


"Dahulukan cara dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan masalah. Kalau tidak bisa juga, biarkan hukum menjadi jalan terakhir. Di situlah sejatinya kehidupan demokrasi yang berkeadaban," tuturnya saat orasi politik dalam Milad Akbar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-54 di Yogyakarta,  Rabu malam (14/3).

Terlihat hadir di acara itu antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gunawan Budiyanto, serta perwakilan IMM dari sejumlah wilayah di Indonesia.

Bamsoet dalam orasinya juga mengingatkan semua pihak agar mewaspadai munculnya paham dan ajaran yang ingin mengganti ideologi Pancasila.  Misalnya, munculnya ideologi khilafah atau ancaman bangkitnya komunisme.
Pancasila harus dipertahankan sekalipun dengan mengorbankan jiwa dan raga.

"Jika taruhannya adalah ideologi Pancasila, tegaknya NKRI serta persatuan dan kesatuan bangsa, maka tidak boleh ada keraguan sedikitpun untuk menyatakan sikap dengan tegas. Ideologi Pancasila harga mati," tegasnya.

Selain itu, Bamsoet juga mengatakan terjadinya polarisasi dan fragmentasi di masyarakat sebagai dampak dari pertarungan dalam pilkada.  Lanjut legislator Golkar itu, munculnya politik identitas dengan menggunakan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) di pilkada bisa mengancam keutuhan bangsa.

"Pembangunan tidak boleh dibebani oleh masalah-masalah politik serta isu SARA yang tidak produktif. Apalagi, sampai mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Politik zaman now harus jauh dari penggunaan isu-isu SARA yang jelas hanya akan memecah belah persatuan bangsa," kata Bamsoet.

Mantan ketua Komisi III DPR RI  pun mengajak semua pihak untuk berjuang bersama mengatasi kesenjangan sosial yang masih terjadi di masyarakat.
Pemerintah dinilainya sudah bekerja keras menurunkan angka rasio gini dari 0,41 menjadi 0,38. Hanya saja, katanya, kesenjangan sosial dan ekonomi masih tetap ada di masyarakat. Karena itu, semua pihak harus bekerja sama mengentaskan 27 juta rakyat yang masih di bawah garis kemiskinan.

"Kebijakan ekonomi berkeadilan harus kita dorong, program redistribusi aset harus kita jalankan. Demikian pula pemberdayaan UMKM dan pengentasan kemiskinan harus kita sukseskan. IMM bersama organisasi kemahasiswaan yang lain harus hadir untuk memberi solusi," tegas Bamsoet.

Bamsoet juga meminta IMM bisa menjadi tenda besar bagi kemajemukan kaum muda Indonesia. Menurutnya, IMM harus menjadi pionir terdepan di kalangan generasi muda untuk merangkul semua kelompok, golongan, etnis dan agama.

"Mari kita perkuat kembali sendi-sendi kebangsaan, membangun solidaritas dan kebersamaan sebagai bangsa. Kita harus tempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan golongan. Kita adalah Indonesia," tegasnya.

Bamsoet pada bagian akhir orasinya menyampaikan dua buah pantun untuk IMM. "Mahasiswi cantik beli kuweni, kuweni dibeli di tengah pasar. Dari jauh saya datang ke sini, karena IMM rayakan milad akbar," tutur Bamsoet.

Sedangkan pantun terakhirnya berisi harapan ke IMM. "Makan sayur dengan ketupat, minum teh seribu bunga. IMM menjadi kekuatan perekat, untuk perkuat persatuan bangsa," tutur Bamsoet sembari melempar senyum.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya