Kebocoran data NIK dan KK saat registrasi kartu seluler pra bayar hebohkan warga dunia maya. Kementerian Komunikasi dan Infromasi (Kemkominfo) sebagai pihak yang wajibkan registrasi jadi sasaran keÂmarahan pegiat media sosial.
Awalnya seorang pengguna Twitter dengan akun @anindastiwi melaporkan, KK dan NIK-nya tidak bisa digunakan saat registrasi ulang kartu pra bayar. "@ IndosatCare bagaimana kak ini NIK saya bisa terpakai lebih dari 50 nomor saat saya cek registrasi di web indosat @ kemkominfo tolong solusi nya bagaimana. Takutnya dipakai orang jahat," tulisnya pada 28 Februari silam.
Admin Indosat Ooredoo pun meminta Aninda untuk melakukan registrasi ulang dan menjamin data yang dimasukkannya akan valid dan terjaga kerahasiannya. Saat Aninda melakukan pengecekan, dia hanya mengenali satu deret nomor yang digunakannya sendiri.
Cuitan @anindastiwi bikin heboh jagat dunia maya. Berbagai cuitan mulai dari pertanyaan, protes hingga kecaman disamÂpaikan warganet pada Kemkominfo.
"Bahaya itu...@kemkominfo harus bertanggungjawab, bila tak mau dituntut publik," cuit akun @Acheestra2.
"@KEMENKOMINFO gimana nih pak, rakyat cemas loh, jangan bikin keÂbijakan yang asal asalan dong," tambah akun @AnugrahFitrah1.
"Kebocoran NIK dan NKK sehingga diketahui oleh pihak ketiga dan disalahÂgunakan perlu menjadi perhtian serta penanganan serius baik operator selular maupun kementrian terkait. Jangan samÂpai dibiarkan begitu saja," ujar akun @ ricoruhukail.
"Ini yg ditakutkan masyarakat, keÂnapa males buat registrasi... dan kejadian deh," kata akun @a53pfarhani.
"Maka nya @kemkominfo jika beÂlum mampu jangan buat aturan-aturan yang tidak jelas..jika ada yang mengÂgugat karena data nya bocor, kalian mau ngeles apa lagi .koplak," kesal akun @ Nakei_zahwa.
"Kebocoran data NIK dan KK adalah kejahatan. Harus ada yang bertanggungÂjawab," sambung akun @stupacorp.
"Kami harap @kemkominfo segera memberi penjelasan soal kebocoran data kependudukan masyarakat yg sudah meregistrasi ulang nomor ponselnya! Kami tidak ingin data kami dipakai penÂjahat atau kecurangan dalam #Pilpres2019 nanti! Data NIK & KK Masyarakat Bocor!" kicau akun @CondetWariors.
"Waddaw........ Kenapa nih ??? Yg minta data dikumpulin harus tanggung jawab nih kalo sampe ada penyalahgunaan data tersebut !!! Sanggup ???!!!" cuit akun @ NellySu94656647.
Kemenkominfo menegaskan tidak ada kebocoran terhadap data NIK dan noÂmor KK. Namun mereka mengakui jika ditemukan adanya penyalahgunaan data pribadi tersebut.
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) selaku Ketua BRTI Ahmad M. Ramli membenarkan adanya laporan masyarakat mengenai pendaftaran nomor dalam jumlah banyak dan memakai satu NIK tertentu. Pihaknya telah melakuÂkan pendalaman dan tidak menemukan ada kebocoran data dari sistem.
"Yang terjadi saat ini yang menjadi berita adalah penyalahgunaan NIK dan KK yang digunakan registrasi secara tanpa hak dan bukan terjadi kebocoran data," ujar Ramli.
Dia mengingatkan masyarakat tetap berhati-hati menjaga identitas individu, terutama saat meminta bantuan untuk melakukan registrasi prabayar.
"Jangan sampai dicatat, difoto, difoÂtokopi kecuali (pendaftaran) pada gerai milik operator langsung," sebutnya.
Namun penjelasan pemerintah ini tak membuat warganet puas. "Gak asyik banget kominfo cuma minta maaf dan tetap membebankan pelanggan yang KK dan NIK digunakan orang lain untuk regÂistrasi no hp untuk lapor dan urus sendiri. Cuma segini aja tanggung jawab @kemÂkominfo atas peraturan yg kalian bikin?" semprot akun @RestyCayah. ***