Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan jajaran DPP secara khusus menerima sepuluh perwakilan Partai Buruh Australia atau ALP dalam kunjungannya ke kantor PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pekan ini.
Kedatangan mereka langsung diwakili delapan anggota partai.
Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pertemuan tersebut dilakukan sebagai bentuk diplomasi PDI Perjuangan guna membangun persaudaraan antar bangsa.
"PDI Perjuangan aktif mengimplememtasikan sila kedua Pancasila, bahwa kemerdekaan Indonesia ditujukan untuk membangun persaudaraan dunia. Karena itulah kerjasama dengan Australian Labor Party dilakukan sbg bagian pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif," jelasnya seperti keterangan yang diterima redaksi (Rabu, 7/3).
PDI Perjuangan diketahui aktif berkomunikasi dengan Partai Politik di empat benua, karena di tahun 1955 sejarah telah membuktikan kepeloporan Indonesia sbg pemimpin bangsa-bangsa Asia Afrika.
"PDI Perjuangan mendukung kerja pemerintah dengan memerkuat kerjasama partai dengan partai, guna melengkapi diplomasi dan kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi. Terlebih Australia merupakan salaha satu tetangga yg menjadi sahabat Indonesia" sambung Hasto.
Turut mendampingi Hasto dalam pertemuan itu, Ketua DPP Hendrawan Supratikno, Anggota Komisi I DPR Charles Honoris, Anggota Komisi VIII DPR Diah Pitaloka, Anggota Komisi VI DPR Daniel Lumban Tobing, Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Waras Wasisto, Sekretaris Departemen Pemerintahan DPP PDI Perjuangan Hanjaya Setiawan, Ketua PP baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar.
Dalam pertemuan tersebut, PDI Perjuangan dan ALP membahas berbagai isu strategis antarpartai, seperti masalah kepemimpinan, peran perempuan di politik, rekrutmen kader dan hoaks sosial media.
"Kami melakukan multiple
approach diplomacy, jadi tidak hanya pemerintah kepada pemerintah, tapi partai dengan partai, kemudian nanti saling bekerja sama," ucapnya.
Hasto mengungkapkan, ALP memiliki bagian penting dari sejarah Indonesia.
"Kerjasama juga ditempatkan dalam perspektif historis, mengingat Pemerintah Australia pada tahun 1945 di bawah kepemimpinan ALP memberi dukungan kepada kemerdekaan Indonesia. Saat ituasosiasi buruh Australia memboikot kapal-kapal Belanda yang mau ke Indonesia," bebernya.
Hasto mengungkapkan, kerja sama antara PDI Perjuangan dengan ALP sejauh ini sudah berjalan baik.
"Dengan bekerjsama dengan ALP, beberapa kader PDI Perjuangan secara rutin mengikuti kursus manajemen kepartaian dan political leadership training yang diadakan atas kerjasama ALP dengan Sydney University," tandas Hasto.
[mel]