Berita

Gempa/Net

Dunia

Papua Nugini Umumkan Keadaan Darurat Pasca Diguncang Gempa

JUMAT, 02 MARET 2018 | 11:33 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat pasca negara itu diguncang gempa mematikan yang menewakan sedikitnya 31 orang.

Pengumuman itu dikeluarkan oleh Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill.

Tim penyelamat telah berjuang untuk mencapai desa-desa yang dikuburkan oleh tanah longsor di dekat pusat gempa, dan bahkan kota-kota besar yang dilanda gempa, karena gempa berkekuatan 7.5 skala tersebut menghancurkan jalan dan landasan pacu awal pekan ini. Hal itu membuat penerbangan helikopter menjadi sulit untuk dilakukan.


"Ini adalah bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata O'Neill dalam sebuah pernyataan seperti dimuat Reuters.

"Keadaan darurat telah diumumkan untuk mempercepat pemulihan layanan publik penting termasuk layanan kesehatan, sekolah, akses jalan, bandara, fasilitas tenaga dan komunikasi," katanya.

Sedikitnya 13 orang tewas ketika tanah longsor menutupi dusun-dusun terpencil yang dekat dengan tempat gempa tersebut melanda, sekitar 560 km barat laut ibukota, Port Moresby.

Sebagian besar korban tewas lainnya berada di atau sekitar ibu kota provinsi Mendi dan kota Tari 40 km  dari pusat gempa, di mana bandara ditutup dan pekerja bantuan belum tiba.

"Orang-orang kami tinggal di dusun yang tersebar dan orang-orang sekarat perlahan, satu-satunya alat penyelamatan adalah melalui helikopter dan mereka hampir tidak datang," begitu kata administrator provinsi Hela, William Bando.

"Banyak orang yang meminta tenda, air dan perlengkapan medis. Ini adalah hari yang indah di sini hari ini, kami berharap sebuah helikopter datang," tambahnya.

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan, pihaknya mengeluarkan dana 221.000 dolar AS untuk membantu usaha bantuan dan akan mengirim pertolongan pertama, air bersih, kelambu dan tempat penampungan, ke wilayah tersebut.

Australia juga telah menjanjikan bantuan dan mengirim pesawat militer C-130 untuk membantu survei udara. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya