Berita

Abu Bakar Ba'asyir/Net

Pertahanan

Kasian... Ba'asyir

Menhan Usulkan Tahanan Rumah
JUMAT, 02 MARET 2018 | 09:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Banyak pihak yang meminta Presiden Jokowi memberikan pengampunan untuk Abu Bakar Ba'asyir. Namun, sepertinya itu bakal kandas. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan ada opsi agar Ba'asyir dijadikan tahanan rumah saja. Duh, kasian...Ba'asyir.

Hal itu diungkapkan Menteri Ryamizard usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, kemarin. Dia mengaku melaporkan kepada Presiden hasil pertemuannya dengan keluarga Ba'asyir di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (27/2) lalu.

Dalam pertemuan itulah, muncul opsi agar Ba'asyir dijadikan tahanan rumah ketimbang mendapat abolisi atau pengampunan. "Itu memang idenya beliau (Presiden). Jadi yang penting dia menjadi tahanan rumah saja lebih bagus. Kan ada saudara, anak, cucu, kayak di rumah sendiri," tutur Ryamizard.

Tahanan rumah, kata dia, juga merupakan keinginan keluarga. Pemindahan dan opsi tahanan rumah ini diklaim sebagai bentuk rasa kemanusiaan dari pemerintah. "Abu Bakar Ba'asyir kan sudah tua, sakit-sakitan, kaki bengkak-bengkak. Kalau ada apa-apa di tahanan apa kata dunia," ujar Ryamizard.

Untuk diketahui, Ba'asyir mengidap kista ganglion pada bagian kakinya. Kista berbentuk benjolan berisi cairan itu baru ditemukan dokter yang memeriksanya di RSCM, Kamis (1/3).

Selain itu, perubahan status Ba'asyir dari tahanan lapas menjadi tahanan rumah juga didasarkan atas pertimbangan keamanan Ba'asyir sendiri. "Keamanan beliau biar kita tanggung juga. Beliau kita bebaskan, nanti kalau ada apa-apa, nanti pemerintah lagi yang kena, kan begitu," seloroh Ryamizard. "Itu (opsi) paling aman. Sama-sama aman," imbuhnya. Jika nanti jadi berstatus tahanan rumah, tetap ada penjagaan terhadap Ba'asyir. Dia akan tetap dikawal.

Soal teknis tahanan rumah Ba'asyir, Ryamizard menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian dan Kementerian Hukum dan HAM. "Belum tahu, bukan urusan saya, yang lain itu urusan polisi, ada Menkumham juga," ucapnya.

Untuk permintaan pengampunan, Ryamizard mengaku belum melakukan pembahasan lebih lanjut. Yang penting, bagaimana agar kondisi Ba'asyir dapat tertangani dengan baik. Dia juga mengaku tak tahu apakah Presiden Jokowi berencana memberikan pengampunan atau tidak kepada Ba'asyir.

Sehari sebelumnya, Ryamizard menyambangi keluarga Ba'asyir di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah. Didampingi Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Widi Prasetijono dan Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Ali Akhwan, Ryamizard tiba di kediaman Ustad Abu Bakar sekitar pukul 16.00 WIB. Dia diterima Ustad Abdul Rochim Ba'asyir, putra Ba'asyir.

Rochim menyatakan, Ryamizard datang untuk bersilaturahmi dan mengenal lebih jauh tentang keluarga Ba'asyir. Juga, pesantrennya. Selain bicara soal itu, Ryamizard juga menanyakan kondisi kesehatan dan status hukum Ba'asyir. Keluarga menyatakan harapannya agar Ba'asyir dibebaskan dari penjara. Alasannya, Ba'asyir yang sudah menginjak kepala delapan membutuhkan perawatan khusus dari keluarga. "Apalagi beliau kondisi juga sakit. Jadi alangkah baiknya kalau dikembalikan kepada keluarga supaya bisa dirawat keluarga di rumah. Karena kaki beliau bengkak, mau jalan juga sulit dan sebagainya," pinta Rochim.

Presiden Jokowi juga sudah menyetujui pemindahan terpidana kasus terorisme itu dari LP Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, ke sebuah rumah sakit di Jakarta. "Ini kan sisi kemanusiaan, yang juga saya kira untuk semuanya. Kalau ada yang sakit tentu saja kepedulian kita untuk membawa ke rumah sakit untuk disembuhkan," ujar Jokowi kepada wartawan usai acara pelantikan Kepala BNN, di Istana.

Terhadap kemungkinan memberikan pengampunan kepada pengasuh Ponpes Ngruki itu, Jokowi menyatakan sampai saat ini belum ada surat mengenai masalah tersebut. "Sampai saat ini belum ada surat yang masuk kepada saya," ujarnya.

Sekadar latar, Ba'asyir merupakan terpidana kasus terorisme yang divonis 15 tahun sejak tahun 2012. Sebelumnya dia menjalani penahanan di LP Nusakambangan Jawa Tengah. Namun karena kondisi kesehatannya menurun, dia dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur Bogor. Ba'asyir disebut-sebut juga menjadi pemberi dana untuk pelatihan militer dan senjata di Aceh. ***

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

UPDATE

Satu Rumah Dilalap Si Jago Merah Gegara Bakar Sampah

Senin, 16 September 2024 | 03:26

TNI Kembali Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas dari Malaysia

Senin, 16 September 2024 | 03:04

Kementerian BUMN Belum Serius Tangani Indofarma

Senin, 16 September 2024 | 02:11

DPR Minta Tingkatkan Pendidikan Karakter Atasi Kasus Bullying

Senin, 16 September 2024 | 01:54

Keajaiban Emilio Dicium Paus Sebuah Doa Terjawab

Senin, 16 September 2024 | 01:43

Minyak Cong Tetap Marak, Kinerja Satgas Illegal Drilling dan Refinery Dipertanyakan

Senin, 16 September 2024 | 00:52

Panglima TNI Gelar Baksos Lewat Pemberian Sembako dan Tanam Pohon

Senin, 16 September 2024 | 00:37

Relawan Mas Gibran Bagikan Makanan Bergizi Gratis ke Driver Ojol

Senin, 16 September 2024 | 00:14

Pengawasan Partisipatif Publik Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Minggu, 15 September 2024 | 23:57

SPS Aceh Siap Sukseskan Rakernas di Bandung

Minggu, 15 September 2024 | 23:27

Selengkapnya