Berita

Venus of Willendor/Daily Mail

Dunia

Foto Patung Bugil Prasejarah Disensor, Museum Ini Layangkan Protes Ke Facebook

KAMIS, 01 MARET 2018 | 12:43 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebuah museum di Wina mengajukan protes ke Facebook setelah sebuah karya seni prasejarah telah disensor oleh media sosial tersebut.

Karya seni itu adalah patung "Venus of Willendorf" yang menunjukkan seorang wanita telanjang. Patung itu diperkirakan berusia sekitar 30.000 tahun dan ditemukan di desa Willendorf di Austria pada awal abad ke-20.

Patung setinggi 4 inci itu dibuat dari zaman batu awal dan dinilai sebagai representasi prasejarah paling populer dan paling terkenal di dunia.


Kontroversi tersebut dimulai pada bulan Desember lalu saat aktivis seni Italia Laura Ghianda memposting gambar karya seni di situs jejaring sosial yang seketika menjadi viral.

Namun tak lama, patung tersebut disensor oleh pihak Facebook dna dinilai mengantung konten pornografi.

Pihak Museum Sejarah Alam di Wina yang menjadi tempat di mana patung itu dipamerkan menyebut bahwa hal itu meggelikan.

"Kami berpikir bahwa objek arkeologi, terutama yang ikonik, tidak boleh dilarang dari Facebook karena "ketelanjangan", karena tidak ada karya seni seharusnya," kata pihak Museum dalam sebuah keterangan seperti dimuat Daily Mail.

"Biarkan Venus telanjang! Sejak 29.500 tahun ia menunjukkan dirinya sebagai simbol kesuburan prasejarah tanpa pakaian apapun. Sekarang Facebook menyensor dan mengganggu masyarakat," sambungnya. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya