Berita

Foto/Net

Dunia

Afghanistan Mau Akui Taliban Sebagai Parpol

KAMIS, 01 MARET 2018 | 11:47 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menawarkan perundingan damai dengan Taliban tanpa syarat. Bahkan pemerintah siap mengakui Taliban sebagai partai politik yang sah.

 Tawaran Ghani ini menun­jukkan perubahan sikap yang sangat signifikan. Sebab sebelumnya Ghani kerap menyebut Taliban sebagai kelompok tero­ris dan pemberontak.

"Pemerintah menawarkan perundingan damai kepada Tali­ban tanpa syarat apa pun," kata Ghani dalam sambutannya da­lam konferensi Kabul Process yang dihadiri pejabat dari 25 negara, kemarin.


Ghani juga mengajukan ta­waran gencatan senjata dan pembebasan anggota Taliban yang kini ditahan. Dia juga mengatakan siap menerima penin­jauan kembali konstitusi sebagai bagian dari sebuah perjanjian dengan Taliban.

Sebagai gantinya, Taliban pun harus mengakui pemerintah Afghanistan dan menghormati peraturan hukumnya. Demi pe­rundingan terwujud, Taliban menuntut penarikan militer Amerika Serikat (AS) dari Af­ghanistan.

Anggota senior Taliban mengatakan, kelompoknya baru berniat melakukan negosiasi dengan pemerintah setelah pasu­kan tersebut ditarik mundur.

Penarikan tentara AS dari Afghanistan itu bukan tanpa alasan. Anggota senior tersebut berpendapat, Taliban berjuang untuk kemerdekaan negara dan bukan untuk perebutan kekuasaan. Dia melanjutkan, perjuangan kelompok akan rampung jika kekuatan asing menarik diri.

"Karena hanya Amerika yang bisa memutuskan dan menerap­kan keputusan untuk menarik pasukan asing dari Afghanistan, itulah mengapa pembicaraan langsung dengan AS diperlu­kan pada tahap pertama," kata anggota senior tersebut seperti dilaporkan Aljazeera, Rabu (28/2).

Taliban sebelumnya juga su­dah mengirim surat kepada Pemerintah AS dan mengundang Presiden Donald Trump ikut dalam negosiasi damai tersebut. Surat yang dikirim dua pekan lalu itu berisi permohonan ke­pada Paman Sam dan anggota kongres untuk membujuk Trump turun tangan dalam negosiasi.

Taliban juga meminta kantor politik mereka yang berbasis di Qatar tidak ditutup. Ini menyusul adanya kabar yang menyebutkan jika pemerintah Afghanistan telah meminta otoritas Qatar untuk menutup kantor mereka di Doha.

Tahun lalu, AS meningkatkan bantuan militer ke Afghanistan khususnya untuk operasi se­rangan udara. Kendati militer AS mengklaim serangkaian serangan yang mereka lakukan cukup memukul Taliban, namun kelompok tersebut tetap gencar melakukan pengeboman di se­bagian besar wilayah Afghanistan. Korban jiwa, sebagian besar warga sipil, terus berjatuhan akibat aksi Taliban.

Taliban juga mengakui mereka bertanggung jawab atas dua serangan besar di Kabul tahun lalu. Serangan ini menewaskan dan melukai ratusan warga sipil. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya