Berita

Xi Jinping/Net

Dunia

Pertaruhan Besar Partai Komunis China Dorong Penghapusan Masa Jabatan Presiden

SELASA, 27 FEBRUARI 2018 | 13:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Partai Komunis China mengambil pertaruhan besar dengan langkah terbaru yang dilakukan untuk mendorong perubahan konstitusional China yang akan menghapus pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden.

Hal itu akan memungkinkan memperpanjang masa jabatan Presiden China Xi Jinping di kursi nomor satu negeri tirai bambu tersebut.

Mantan Staf Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat dan mantan staf Clinton, Jamie Metzl dalam sebuah wawancara di CNN awal pekan ini menjelaskan bahwa langkah Partai Komunis ini di satu sisi mejaga Xi berada di luar batas tradisional kekuasaan di China, namun juga mendorong perubahan yang sangat dibutuhkan oleh negara tersebut.


Perpanjangan masa kepemimpinan itu juga memungkinkan Xi untuk membawa China semakin meningkatkan pengaruhnya di ranah global dan memastikan keberlanjutan jangka pendek dan menegah pembangunan negara itu.

Di sisi lain, langkah ini juga berpotensi mengurangi kemampuan China untuk membawa pendekatan baru terhadap masalah yang sebenarnya serta membuat marah seluruh generasi pejabat muda yang kemajuannya akan diblokir oleh para pemimpin generasi tua. Langkah itu, menurut Metzl, dapat menimbulkan momok inovasi yang mandek.

Lebih lanjut Metzl menilai bahwa sejak menjadi orang nomor satu di China, Xi sudah melanggar banyak norma di China dan secara aktif bekerja untuk menggantinya dengan yang baru.

Xi dinilai mengkonsolidasikan dan memperluas kepemimpinannya sambil membungkam hampir semua suara yang berbeda. Hal itu akan menjadikannya pemimpin China paling kuat sejak Deng Xiaoping dan mungkin sejak Mao.

"Namun pertanyaan utamanya adalah konsolidasi untuk apa? Organisasi pemerintah bukanlah tujuan itu sendiri, melainkan sebuah cara untuk mencapai tujuan, setidaknya secara ideal, tata pemerintahan yang baik," sambung Metz seperti keterangan yang diterima redaksi. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya