Berita

Tenaga Kerja asal Tiongkok/Net

Bisnis

Utamakan Tenaga Kerja Lokal Dong

Pembangunan Smelter
JUMAT, 23 FEBRUARI 2018 | 10:07 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah harus mewas­padai semakin ekspansifnya perusahaan-perusahaan asal Tiongkok. Terutama, ekspansi pada investasi di sektor hilirisasi mineral dan mengekspor hasil pengolahan dan pemurnian tersebut untuk kebutuhan in­dustri di negaranya. Sementara kebutuhan bahan baku industri hilir di dalam negeri saat ini mengalami kesulitan pengem­bangan usaha karena harus mengimpor dari negara lain.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong baru-ba­ru ini menyatakan, investasi Tiongkok di Indonesia saat ini besar sekali porsinya di smelter. Indonesia dinilai telah mengkonversi bahan baku ko­moditas mentah yang nilainya rendah jadi komponen yang bernilai tinggi dan diekspor.

"Sebelumnya Indonesia mengekspor nikel mentah, sekarang jadi ekspor stainless steel bahkan berkat investasi Tiongkok, Indonesia sudah men­jadi tiga besar dunia eksportir stainless steel," katanya.


Thomas menambahkan, in­vestor Tiongkok juga terus berinvestasi untuk hilirisasi sep­erti carbon steel atau baja ekstra keras untuk mesin dan motor.

Koordinator Nasional Publish What You Pay (PWYP), Maryati Abdullah mengatakan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam sejatinya di­optimalkan untuk kepentingan nasional.

Dalam hal smelter, porsi nilai tambah yang paling be­sar baik dari sisi investasi, pendapatan, produk peruntuk­kan, maupun terkait perlua­san lapangan kerja harusnya memprioritaskan kepentingan dalam negeri.

"Kami minta pemerintah tidak semata menerima in­vestasi dari luar negeri yang hanya menguntungkan industri negara lain, sementara industri dalam negeri mati suri. Kita juga harus punya strategi in­dustrialisasi penopang ketah­anan ekonomi nasional. Porsi investasi bisa naik, nilai ek­spor bisa tinggi, tapi itu harus ditempatkan dalam kerangka menumbuhkan industri dalam negeri," tegas Maryati. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya