PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menegaskan bahwa bisnis penyedia jasa keuangan syariahnya dalam kondisi yang baik. Saat ini proses right issue sedang dilakukan untuk menjajaki potensial investor, dan hal tersebut mendapat dukungan dan komitmen penuh dari pemegang saham pengendali Bank Muamalat.
Rencana penguatan permodalan Bank Muamalat juga didukung dan menjadi perhatian dari regulator.
"Alhamdulillah kondisi Bank Muamalat masih bagus dan saat ini kami sedang serius menjajaki potensial investor untuk ekspansi bisnis ke depan," kata Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana melalui siaran pers kepada Kantor Berita Politik RMOL.
Lebih lanjut Permana menyebutkan, hingga saat ini Bank Muamalat Indonesia (BMI) masih dimiliki oleh pemegang saham pengendali dari Islamic Development Bank atau IDB (32,74 persen), Boubyan Bank, Kuwait (22,0 persen), Atwill Holdings Limited, Saudi Arabia (17,91 persen) dan National Bank of Kuwait (8,45 persen).
Sebagai pionir dan
leading syariah bank di Indonesia, menurut dia, Bank Muamalat telah membuktikan kekuatan brand dan eksistensi dalam menjaring potensi pasarnya. Walaupun dengan kondisi perusahaan maupun perekonomian secara global yang cukup menantang, Permana memastikan sampai saat ini BMI tetap kokoh berdiri.
"Kondisi likuiditas Bank Muamalat yang ditunjukkan oleh
Financing to Deposit Ratio (FDR) masih cukup kuat yaitu sebesar 86,14 persen. Kondisi tersebut membaik dari tahun sebelumnya yang tercatat 96,47 persen akibat meningkatnya kepercayaan nasabah untuk menyimpan dananya di Bank Muamalat," paparnya.
Dari sisi rasio kecukupan pemenuhan modal minimum (CAR) Bank Muamalat juga tercatat 11,58 persen per September 2017. angka tersebut berada di atas ketentuan yang berlaku. NPF gross tercatat pada level 4,54 persen dan NPF net tercatat 3,07 persen di mana angka ini masih berada di bawah ketentuan yang berlaku yakni 5 persen.
"Kami optimis kinerja Bank Muamalat akan terus membaik dan menjadi pemimpin di industri perbankan syariah dengan strategi dan inisiatif yang telah kami tetapkan dengan didukung oleh teknologi dan sumber daya yang kompeten dan berpengalaman," ujar Permana.
Ia juga memastikan bahwa Bank Muamalat tetap menjalankan operasional bisnisnya sesuai prinsip syariah yang amanah. Dukungan yang diberikan terhadap eksistensi perbankan syariah di Indonesia cukup besar dan Bank Muamalat terus berkomitmen untuk dapat memberikan pelayanan prima bagi seluruh nasabah.
"Segala informasi terkait rencana aksi korporasi, akan disampaikan dan terus diperbaharui dalam website Bank Muamalat sesuai regulasi keterbukaan informasi publik," kata Permana mengakhiri.
[wid]