Berita

Foto/Net

Bisnis

Pemerintah Mau Undang Konsultan Dari Jepang

Bentuk Tim Evaluasi Proyek Waskita
KAMIS, 22 FEBRUARI 2018 | 08:41 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Tim bentukan Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) langsung melakukan tahap evaluasi untuk pencegahan kecelakaan yang belakangan ini marak terjadi khususnya proyek yang digarap oleh PT Waskita Karya Tbk.

Pemerintah juga telah sepakat melakukan penghentian proyek da­lam waktu sementara. Penghentian tersebut bakal dimanfaatkan untuk mengevaluasi seluruh proyek elevated seperti LRT (Light Rail Transit), maupun tol-tol elevated. Tim yang diklaim independen ini dikomandoi oleh AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia).

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk sekaligus Ketua AKI, Budi Harto mengungkapkan, beberapa poin yang akan dievaluasi nanti­nya adalah metode kerja dan sistem pelaksanaannya. Dia men­jelaskan, tim tersebut terdiri dari kontraktor, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta.


"Kami akan persiapkan be­berapa orang nanti mereka antara lima sampai tujuh orang akan mengawasi dan memberikan reko­mendasi pemerintah, proyek mana yang aman untuk diteruskan," tutur Budi di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, tim independen ini nantinya fokus pada proyek-proyek elevated seperti LRT, maupun tol-tol elevated. Terkait LRT, Budi mengatakan, proses evaluasi tersebut tidak akan terlalu mengganggu LRT yang dipersiapkan untuk mendukung Asian Games 2018 karena proses evaluasi tidak akan berlangsung sampai berbulan-bulan.

Penghentian sementara atau disebut moratorium ini diper­kirakan akan memakan waktu sekitar satu hingga tiga minggu. "Tim ini perlu sekali diben­tuk karena untuk menentukan proyek kerja ini perlu dilihat sudah memenuhi syarat atau belum," terang Budi.

Ia optimistis, proses evaluasi yang dilakukan juga tidak akan mengganggu target-target yang sudah ditetapkan karena meski pengerjaan bagian atas berhenti, penggarapan bagian bawah masih tetap berjalan.

Evaluasi pemerintah terhadap semua proyek elevated setelah sejumlah kecelakaan yang ter­jadi salah satunya di Tol Bekasi, Cawang Kampung Melayu (Be­cak Kayu). Dalam waktu dekat, Budi bilang, pihaknya juga akan mencari konsultan internasional.

AKI sebagai konsultan in­dependen dalam evaluasi ini memerlukan bantuan negara as­ing untuk menyelidiki berbagai proyek infrastruktur. "Nanti bisa datang dari Jepang, ada Korea juga Eropa,"  sebutnya.

Dia menegaskan lagi, tim ini akan menyerahkan seluruh hasil evaluasi kepada pemerin­tah dalam bentuk rekomendasi. "Semuanya nanti akan mem­berikan guidance apa yang harus dilakukan. Mereka evaluasi prosedur dan metode kerja yang dilaksanakan terkait kualitas dan keselamatan kerja," tegasnya.

Terkait pemberhentian proyek sementara Direktur Utama PT MRT Jakarta Wiliam P Sabandar mengaku akan mengikuti arahan pemerintah. Dia menilai hal ini adalah langkah terbaik untuk peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap kesela­matan dan kesehatan kerja (K3) serta mempertahankan kualitas pekerjaan sesuai standar mutu yang baik.

"Proyek MRT nanti akan berjalan terus dijalankan dengan kewaspadaan akan keselamatan dan kesehatan kerja yang besar," katanya.

Dia bersyukur lantaran untuk pembangunan tiang atau yang urgent sudah dilakukan. "Kebet­ulan pekerjaan utama elevated yaitu pekerjaan tiang dan gelagar sudah selesai semuanya," tutur William.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto men­jelaskan, pemerintah memang perlu melakukan penghentian sementara untuk pekerjaan-pekerjaan di ketinggian yang memiliki daya angkut tinggi.

"Perlu dihentikan sementara untuk evaluasi, proyek-proyek sudah diputuskan nantinya akan dievaluasi oleh tim independen yang dipimpin oleh AKI," ka­tanya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya