Berita

RMOL

Nusantara

Festival Sholawat Nusantara Memperebutkan Piala Presiden

RABU, 21 FEBRUARI 2018 | 18:55 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Kekayaan tradisi shalawat di Indonesia adalah bukti kehadiran Islam tidak menggerus budaya lokal tapi justru membaur dan saling menguatkan.

Karena itu, sejumlah organisasi kemasyarakatan keagamaan dan kepemudaan akan menggelar Festival Sholawat Nusantara.

Festival adalah lomba berjenjang yang memperebutkan piala Presiden Joko Widodo. Lomba akan diikuti beragam kelompok pengajian, pesantren, mahasiswa dan pelajar, bahkan sampai pengajian kantor, BUMN dan berbagai majelis keagamaan di masyarakat. Lomba dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, mulai dari antar kemacamatan, kabupaten, provinsi, sampai tingkat nasional.

"Dengan tema acara Cinta Sang Nabi, kami ingin menabur kembali nilai Islam yang penuh bahasa cinta, bukan bahasa perbedaan dan kebencian. Ini adalah upaya merawat tradisi dan kearifan lokal sekaligus mengangkat kembali kekayaan Islam Nusantara," jelas inisiator Festival Sholawat Nusantara Nusron Wahid saat konferensi pers di Jakarta (Rabu, 23/2).

Ketua Panitia Acara Habib Sholeh menambahkan, digelarnya festival sekaligus sebagai inisiatif untuk lebih mengedepankan ajaran Islam yang damai dan menumbuhkan kecintaan pada Nabi Muhammad SAW. Dia meyakini bahwa ketika kembali terbiasa mengekspresikan bahasa cinta dalam tradisi keagamaan maka akan tercipta suasana yang lebih adem.

"Agama jadi perekat yang menguatkan bukan menjadi faktor yang bisa memecah belah," ujarnya.

Untuk acara pembukaan akan digelar perhelatan yang menggambarkan kekayaan tradisi sholawat. Pada acara pembukaan yang dilaksanakan 24 Februari turut dihadiri Presiden Jokowi. Sementara acara lomba sendiri dimulai di seluruh Indonesia pada awal Maret. Puncak acara sekaligus final akan dilaksanakan bulan Desember bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Harus diakui, tradisi shalawat tidak dapat dipisahkan dari tradisi pesantren," kata habib Sholeh.

Acara terlaksana atas kerja sama beberapa lembaga seperti Lazisma, PP IPNU, Jemaah Zikir Yaqowiyy, Ikhawanul Mubalighin, PP RMI NU serta FKDT. [wah]

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya