Berita

Dunia

Dubes An Kwang Il: Negara Kami Tidak Runtuh, Malah Semakin Kuat

SELASA, 20 FEBRUARI 2018 | 19:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Duta Besar Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara) untuk Indonesia, An Kwang Il, mengakui, selama ini negaranya senantiasa berada di bawah ancaman senjata nuklir Amerika Serikat.

Dan sejak akhir 1950-an, negara bernama resmi Democratic People's Republic of Korea itu berusaha menetralkan ancaman nuklir AS lewat berbagi cara, termasuk melalui organisasi internasional.

"Tapi semua usaha kami gagal, jadi kami ambil keputusan kembangkan kekuatan kami sendiri. Di bawah situasi itu, Amerika kaget, lalu buru-buru membujuk denuklirisasi. Kebijakan AS ini terutama di masa pemerintahan Clinton (1993-2001)," terangnya saat berdialog dengan awak redaksi Harian Rakyat Merdeka dan Kantor Berita Politik RMOL, di Graha Pena, Jakarta, Selasa (20/2).


Namun, situasi berubah lagi ketika Bill Clinton digantikan oleh George Walker Bush. Pemerintahan Bush menolak kesepakatan antar negara yang dibangun rezim Clinton, bahkan menetapkan Korea Utara sebagai target serangan. Menurut Dubes An, kebijakan AS yang menekan itu dilanjutkan pada rezim Barack Obama lewat sanksi ekonomi.

"Pada masa pemerintahan Clinton itu, negara sosialis runtuh di Eropa Timur. Amerika pikir pada masa Bush, Korea Utara akan runtuh juga. Tapi negara kami tidak runtuh, malah sebaliknya semakin lama semakin kuat. Kami sudah enam kali tes nuklir, juga peluncuran roket balistik antar benua," terangnya.

"Sekarang kami berani katakan, kalau Anda serang kami maka kami akan balas," tambahnya, dalam bahas Korea dan diterjemahkan oleh salah satu staf Kedubes RRDK di Jakarta.

Jadi, alasan utama Korea Utara mengembangkan senjata nuklir adalah berakar pada kebijakan AS terhadap negara itu. Kemudian, kebijakan AS terhadap Asia dengan memperkuat aliansi AS-Jepang-Korea Selatan untuk menekan Rusia dan China.

"AS sebagai adikuasa sudah punya semua syarat unggul, media massa dunia pun dipegang. Mereka memberi citra jelek ke negara kami. Mereka terus bilang Korea Utara sebagai negara nakal yang mengacaukan perdamaian sambil mendorong sanksi internasional," ucap An.

Karenanya, pilihan Korea Utara adalah menyeimbangkan kekuatan AS di Semenanjung Korea.

"Keamanan kami harus dijaga oleh kekuatan kami sendiri," kata dia.

An Kwang Il mengatakan, Korea Utara tanpa ragu mengumumkan kepada dunia bahwa mereka sedang dalam upaya mempersenjatai diri dengan kekuatan nuklir, yang disertai pembangunan ekonomi.

"Walau AS anggap sanksi bisa mematikan, kami punya sumber daya manusia dan teknologi. Rakyat kami punya keyakinan akan hari depan kami. Kalau AS meningkatkan kemampuan nuklir maka kami juga akan demikian," tutur Dubes An. [ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya