Berita

Foto/Net

Hukum

Boleh Jadi Orang Dalam Terlibat Bisnis Narkoba

Peredarannya Makin Parah
SELASA, 20 FEBRUARI 2018 | 11:43 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sering masuknya narkoba ke Indonesia dalam jumlah besar memicu pertanyaan besar pula. Mengapa sudah begitu banyak narkoba masuk ke Indonesia dan sering di­tangkapi, namun tidak kunjung surut?

"Aparat penegak hukum dan para petugas patut digeber dan dipertanyakan dengan terus maraknya penyeludupan dan kejahatan serta penyalagunaan narkoba ini. Tidak mungkin orang asing main masuk dan gila-gilaan menyebar narkoba di Indonesia, jika tidak ada 'orang dalam' yang memban­tu" ujar Koordinator Jaringan Mahasiswa Anti Narkoba (JaMAN) Aries Agur.

Aries mengatakan, jika masyarakat tidak mau peduli dengan hal ini, maka dapat dipastikan kejahatan demi kejahatan lainnya akan juga terjadi akibat narkoba. Untuk itu, dia mendesak aparat penegak hukum dan semua elemen masyarakat mengusut tuntas penyeludupan dan peredaran narkoba di Tanah Air.


"Kita tahu, di penjara saja pembuatan narkoba, bisnis narkoba dan peredarannya bisa dilakukan. Tidak mungkin itu terjadi kalau tidak ada kolabo­rasi dengan oknum petugas atau pejabat yang juga menda­pat keuntungan dari bisnis haram itu. Mereka semua harus dibongkar," tuturnya.

Aries meminta Presiden Joko Widodo menindak tegas dan keras oknum petugas dan atau oknum pejabat yang terbukti jadi kaki tangan para bandar yang berbisnis narkoba di Tanah Air.

"Mereka adalah pengkhianat yang harus dihentikan. Usut tuntas semuanya, jangan kayak jadi permainan saja urusan narkoba ini,"  pungkasnya.

Seperti diketahui, TNI Angkatan Laut berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 1 ton yang di­angkut kapal ikan berbendera Singapura, MV Sunrise Glory. Awak kapal dan barang bukti narkotika itu telah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kadispenal Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta membenarkan adan­ya penangkapan tersebut.

Informasi dari Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) menyebutkan, penangkapan ini dilakukan KRI Sigurot-864, salah satu unsur Koarmabar yang sedang melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI – Singapura 2018 BKO Guskamlabar pada Rabu (7/2) 2018.

Proses penangkapan berawal saat KRI Sigurot-864 sedang melaksanakan patroli di perai­ran Selat Phillip, perbatasan antara Singapura-Batam, men­deteksi adanya kapal nelayan berbendera Singapura melintas di luar jalur pelayaran dan memasuki wilayah perairan Indonesia.

Atas dasar kecurigaan terse­but, Komandan KRI melak­sanakan prosedur pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) serta pemeriksaan. Selama proses pemeriksaan awal, ditemukan, MV Sunrise Glory merupakan kapal ikan yang mengibarkan bendera Singapura dengan 4 orang ABK berkewarganegaraan Taiwan.

"Setelah di pemeriksa, didapatkan MV Sunrise Glory seharusnya berbendera Indonesia, karena seluruh dokumen kapal berasal dari Indonesia, serta sesuai infor­masi nakhoda, kapal tersebut berlayar dari Malaysia menuju Taiwan," terang Gig.

Namun setelah dicocokan dengan dokumen port clear­ance yang ada, lanjutnya, kapal tersebut berlayar dari Malaysia menuju Thailand. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya