Berita

Mohamed Nasheed/Net

Bisnis

Maladewa Terlilit Utang China, Ini Kata Luhut Pandjaitan

MINGGU, 18 FEBRUARI 2018 | 10:10 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Lilitan utang China yang dialami Maladewa, sebuah negara kecil di Samudra India, sedang jadi bahan pembicaraan di dunia maya Indonesia.

Dikabarkan, tahun depan Maladewa akan menyerahkan lahannya kepada Republik Rakyat China karena tidak dapat membayar utang kepada negara komunis itu.

"Kami tidak bisa membayar utang sebesar 1,5 sampai 2 miliar dolar AS ke China," ujar mantan presiden Mohamed Nasheed seperti dikutip dari media Jepang, Nikkei Asian Report.


Pada Januari 2018, utang Maladewa kepada China diperkirakan sebesar 80 persen dari total utang luar negeri.

"Tanpa menembakkan sebutir peluru pun China telah mendapatkan lebih banyak tanah daripada yang didapatkan Perusahaan Dagang India Timur (milik Inggris) di abad ke-19," kata Nasheed lagi.

Situasi yang tengah dihadapi Maladewa ini menimbulkan kekhawatiran di sementara kalangan di tanah air. Dari perbincangan di jejaring media sosial tampaknya ada ketakutan Indonesia akan menghadapi persoalan yang serupa.     

Menyikapi pemberitaan tentang lilitan utang China di Maladewa, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir.

"Kalau ini (utang Maladewa pada China) kebodohan lah," ujar Luhut dalam sebuah perbincangan di grup Whatsapp yang beranggotan sejumlah tokoh nasional.

"(Kasus itu) tidak akan terjadi sama kita. Jadi jangan juga berlebihan kekawatirannya. Hati-hati, yes," demikian Luhut.

Pernyataan Nasheed itu telah menimbulkan beragam spekulasi, tidak hanya di Indonesia. Banyak yang meragukan kualitas pernyataan Nasheed, mengingat dirinya kini menjadi buronan negaranya.

Nasheed berkuasa antara 2008 hingga 2012. Pada tahun 2016 dia melarikan diri ke Inggris setelah pengadilan memerintahkan penahanan dirinya dalam kasus terorisme.

Kini Nasheed hidup dalam pengasingan di Inggris maupun Sri Lanka. Dari tempar pelariannya, Nasheed kerap menyampaikan kritik kepada pemerintahan Abdullah Yameen.

Juga ada anggapan media-media Jepang sengaja mengangkat pernyataan tokoh oposisi Maladewa ini untuk menjatuhkan citra China di dunia internasional. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya