Berita

Rizieq Shihab/net

Pertahanan

Indonesia Dilirik Dunia, Kepulangan Rizieq Jangan Disambut Gaduh

MINGGU, 18 FEBRUARI 2018 | 00:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Indonesia saat ini tengah dilirik oleh dunia internasional. Karena itu, semua pihak di dalam negeri harus pandai menahan diri agar tidak timbul kegaduhan.

Demikian disampaikan intelektual muda Nahdatul Ulama (NU), Zuhairi Miswari, dalam diskusi "Isu Kedatangan Habib Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik", di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/2).

Menurut dia, Indonesia saat ini dihargai dunia karena iklim demokrasinya, kehidupan Islam moderatnya, dan peran diplomasi internasionalnya.

Lebih khusus, dunia mengapresiasi Indonesia atas sikapnya terhadap pembantaian etnis Rohingya di Myanmar. Apalagi, Presiden Joko Widodo adalah satu-satunya presiden yang mendatangi Cox's Bazar, kota tempat penampungan pengungsi Rohingya di Bangladesh.

"Juga Presiden datang ke Afghanistan saat ada ancaman teror bom, dan mendorong kemerdekaan Palestina dalam pidatonya di OKI," ujar Zuhairi.

Dilanjutkan Zuhairi, Indonesia tengah menjadi harapan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kiblat dunia untuk menciptakan perdamaian.

Sebab itu, akan menjadi noda besar jika masyarakat dalam negeri Indonesia gagal untuk menciptakan situasi dan kondisi yang tenang dan damai.

Ia pun secara khusus menyorot rencana kepulangan tokoh Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, ke Indonesia dari Timur Tengah.

"Sesuatu yang sederhana jangan dijadikan rumit," ungkapnya.

Ia berharap kepulangan Rizieq dipermudah dengan tanpa adanya mobilisasi massa atau pendudukan terhadap Bandara Soekarno-Hatta. Jika terjadi, hal tersebut tentu menciptakan preseden buruk bagi iklim investasi dan stabilitas ekonomi.

"Ya sudah pulang. Hadapi hukum kalau dia harus ditangkap atau dipenjara, ya sudah. Banyak kok tokoh-tokoh politik yang masuk penjara," tegas Zuhairi. [ald]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

UPDATE

Satu Rumah Dilalap Si Jago Merah Gegara Bakar Sampah

Senin, 16 September 2024 | 03:26

TNI Kembali Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas dari Malaysia

Senin, 16 September 2024 | 03:04

Kementerian BUMN Belum Serius Tangani Indofarma

Senin, 16 September 2024 | 02:11

DPR Minta Tingkatkan Pendidikan Karakter Atasi Kasus Bullying

Senin, 16 September 2024 | 01:54

Keajaiban Emilio Dicium Paus Sebuah Doa Terjawab

Senin, 16 September 2024 | 01:43

Minyak Cong Tetap Marak, Kinerja Satgas Illegal Drilling dan Refinery Dipertanyakan

Senin, 16 September 2024 | 00:52

Panglima TNI Gelar Baksos Lewat Pemberian Sembako dan Tanam Pohon

Senin, 16 September 2024 | 00:37

Relawan Mas Gibran Bagikan Makanan Bergizi Gratis ke Driver Ojol

Senin, 16 September 2024 | 00:14

Pengawasan Partisipatif Publik Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Minggu, 15 September 2024 | 23:57

SPS Aceh Siap Sukseskan Rakernas di Bandung

Minggu, 15 September 2024 | 23:27

Selengkapnya