Berita

Foto/Net

Bisnis

Go-Jek Kapan Ya Mau Jual Saham?

Sering Dapat Suntikan Triliunan
RABU, 14 FEBRUARI 2018 | 11:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Go-Jek Indonesia masih menunda rencananya untuk menjual sahamnya (Initial Pub­lic Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka beral­asan masih terhambat aturan.

President dan Co-Founder Go-Jek Andre Soelistyo men­gatakan, Go-Jek saat ini masih jadi perusahaan baru yang masih dibangun. Sementara di Indonesia, untuk IPO ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Salah satu aturan IPO In­donesia yang menurut mana­jemen Go-Jek belum dapat dipenuhi misalnya harus sudah mencatatkan laba. Padahal, di luar negeri, aturan IPO dini­lainya lebih fleksibel sehingga mudah bagi start-up seperti Go-Jek menempuh listing.


"Perusahaan seperti kami masih muda, sejarah finansial­nya masih dibangun," ujarnya di Jakarta, Senin (12/2).

Kendati begitu, dia me­negaskan, Go-Jek ingin go public lebih cepat. Dengan demikian, konsumen atau driver bisa jadi pemegang sahamnya.

Dalam waktu dekat, Go-Jek berencana menyampaikan aspirasinya terkait kebijakan yang bisa mempermudah pe­rusahaan rintisan atau start-up melantai di BEI. "Semoga kalau dari regulator bisa ses­uaikan, kami senang sekali," kata Andre.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, secara umum, setiap regulasi memang harus mengakomodir se­gala perubahan yang ada. Toh, perkembangan yang ada menunjukkan bahwa teknologi telah mengubah banyak sendi kehidupan.

"Saya bicara dengan BEI, agar tukang ojek bisa jadi pemegang saham. Saya ingin dorong itu," kata dia.

Rudiantara ingin mencegah Go-Jek mencatatkan diri di bursa luar negeri. Apalagi, Te­masek kini telah menjadi salah satu investor Go-Jek. "Kalau mereka listing di luar negeri dapat apa di Indonesia? Semua sistem regulasi di Indonesia harus diubah," ujarnya.

Sebelumnya, Go-Jek mendapatkan suntikan dana segar dari dua perusahaan besar Indonesia, Astra Inter­national dan Djarum. Astra menyuntik Go-Jek sekitar Rp 2 triliun, sedang Djarum melalui Digital Global Niaga (GDN) tidak membocorkan nilainya. Google juga sebe­lumnya menyuntik operator transportasi online ini.

CEO Go-Jek Nadiem Ma­karim mengatakan, dana sun­tikan investor akan digunakan untuk pengembangan bisnis mereka. "Alokasi dana sangat mengikuti besarnya market kita, terutama transportasi, makanan, logistik dan pay­ment, itu empat terbesar yang mengambil resources dari bud­get kami," katanya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya