Berita

Darmin Nasution/Net

Bisnis

Darmin Siap Tendang Proyek Nggak Jalan

Evaluasi PSN
RABU, 14 FEBRUARI 2018 | 10:50 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekono­mian Darmin Nasution me­mastikan akan mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya, pihaknya akan mengeluarkan beberapa proyek yang tidak jalan.

"Jumlahnya saya tidak bisa bilang. Intinya, kami akan buat kriterianya dulu, seperti apa proyek yang harus didrop," ungkap Darmin di Jakarta, kemarin.

Darmin menyebutkan ada 245 proyek yang masuk dalam PSN. Proyek yang akan dicoret kemungkinan yang diperkira­kan pembangunan fisiknya nggak bisa dimulai sampai 2019. Dan, proyek itu murni sepenuhnya ingin digarap pemerintah.


"Kalau proyek yang digarap kerja sama dengan swasta, sudah tanda tangan kontrak, nggak akan didrop, itu tetap jalan," tuturnya.

Darmin menegaskan, di dalam melakukan evaluasi pihaknya akan melakukan secara hati-hati. Evaluasi PSN merupakan perintah Presiden Jokowi. Dua hari lalu, Presi­den meminta proyek strategis yang sedang berjalan dikebut. Dan, untuk proyek yang tidak jalan dievaluasi.

Sekadar informasi, jumlah dan jenis PSN diatur di dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 dimana pe­merintah menetapkan 245 proyek strategis nasional dan dua program PSN. Jumlah proyek tersebut bertambah dibandingkan posisi sebe­lumnya, yaitu 225 proyek sesuai Perpres 3 Tahun 2016. Rencananya, 245 proyek ini membutuhkan dana investasi sebesar Rp 4.197 triliun yang sebagian besar disediakan oleh swasta yaitu Rp 2.413 triliun.

Pada akhir 2017, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian, Wahyu Utomo melaporkan dari 245 proyek infrastruk­tur, yang baru selesai baru 4 proyek. 147 sedang dalam tahap konstruksi, 9 proyek dalam tahap transaksi, dan 87 proyek sedang dalam tahap penyiapan.

Untuk program ketenagal­istirkan 35 ribu megawatt (MW), tercatat 3 persen (948 MW) yang telah beroperasi, 42 persen (15.126 MW) telah memasuki tahap konstruksi, 38 persen (13.673 MW) telah me­nandatangani Power Purchase Agreement, 11 persen (3.763 MW) dalam proses pengadaan, dan 6 persen (2.328 MW) masih dalam tahap perenca­naan. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya