Berita

Anies-Sandi/Net

Nusantara

PDIP: Konsep Penanggulangan Banjir Anies-Sandi Tidak Jelas

JUMAT, 09 FEBRUARI 2018 | 15:26 WIB | LAPORAN:

. Konsep Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam mengatasi banjir ibukota dinilai masih belum jelas.

"Belum tahu konsepnya, apa ya? Enggak jelas. Jadi saya sebagai anggota dewan belum tau konsep apa yang mau beliau lakukan. Belum kedengaran loh sampai sekarang konsepnya. Ini membingungkan," kata Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, William Yani, Jumat (9/2).

Anak buah Megawati Soekarnoputri ini mempertanyakan soal janji kampanye Anies-Sandi untuk mengatasi banjir dengan membangun sumur resapan yang hingga kini belum tercapai.


"Kalau mau ada sumur resapan, kapan dijalankan?" ujar Yani.

Awal pekan ini, beberapa titik ibukota terendam banjir. Apabila upaya pencegahan terjadinya banjir tidak segera dirampungkan oleh Anies-Sandi, maka menurut Yani, dalam waktu dekat ini Jakarta akan kembali direndam banjir dengan skala yang lebih besar.

"Ini kan pertengahan Februari, kan nanti ada hujan lebih besar lagi, kalau enggak salah tanggal 15 sampai 25 kan menurut informasi ada hujan lebih besar lagi," bebernya.

Nah, Anies-Sandi yang tidak memiliki konsep penanggulangan banjir, jelas Yani, tidak usah sungkan-sungkan untuk melanjutkan program-program penanggulangan banjir gubernur sebelumnya seperti proyek banjir kanal barat (BKB) dan banjir kanal timur (BKT) yang dilakukan di era Gubenur Fauzi Bowo, dan program normalisasi sungai oleh Joko Widodo Basuki Tjahaja Purnama, serta Djarot Saiful Hidayat.

"Segera lakukan sodetan Kali Ciliwung, kemudian normalisasi, lanjutkan banjir kanal barat segera dibuat. Konsep Pak Fauzi itu dilaksanakan. Jadi enggak usah pakai konsep baru yang belum jelas. Wujudkan saja banjir kanal barat, melakukan sodetan, dan normalisasi itu," desak Yani. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya