Berita

Politik

HARI PERS NASIONAL

Fadli Zon: Para Jurnalis Harus Kembali Ke Barak

JUMAT, 09 FEBRUARI 2018 | 07:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, melakukan kritik dan memberi pesan kepada pers nasional dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang jatuh hari ini.

Lewat akun twitternya @fadlizon beberapa saat lalu, Fadli menyebut tantangan yang dihadapi pers di tengah iklim demokrasi jauh berbeda dengan tantangan zaman otoritarian. Iklim demokrasi multipartai telah mengubah tantangan yang dihadapi oleh industri media.

"Kini, masalah yang dihadapi pers Indonesia bukan lagi represi, sensor, atau kontrol kekuasaan, tapi kendali dan pemihakan dari para pemilik media," terangnya.


Lanjut Fadli, jika dulu demokrasi diintervensi oleh pemerintah, maka hari ini demokrasi telah dipermainkan oleh "dwifungsi pengusaha-politisi". Menurut dia, rangkap posisi antara pemilik media dan politisi itu telah menyulitkan posisi pers.

"Dalam situasi tersebut, pers kemudian tak lagi mudah mempertahankan independensinya. Jika tak lagi independen, pers tentu akan kehilangan kredibilitasnya sebagai juru terang masyarakat," ungkapnya.

Ia mengutip kata-kata sastrawan besar Mark Twain yang pernah disitir Presiden Soekarno, bahwa pers adalah matahari di bumi, juru terang bagi masyarakat. Itu sebabnya, seorang jurnalis harus memiliki pengetahuan umum yang luas serta sudut pandang yang jernih.

"Dan, di atas semua itu, seorang jurnalis harus independen. Sebab jika tak independen, pengetahuan dan informasi yang dimilikinya rawan disalahgunakan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Dia tegaskan pula bahwa tugas pers bukanlah menyanjung-nyanjung pemerintah, melainkan jadi corong rakyat menyuarakan kebenaran.

"Insan pers mesti bisa belajar dari figur-figur jurnalis masa lampau, seperti Mochtar Lubis atau bahkan Tirtoadisoerjo," ajak Fadli.

Di hari pers ini, Fadli mengajak tiap insan pers Indonesia untuk mengingat kembali khittahnya.

"Para jurnalis harus kembali ke barak dan menjaga diri terhadap hegemoni kekuasaan. Rekan-rekan jurnalis harus menjaga kehormatan penanya. Karena sesungguhnya pena jurnalis jauh lebih tajam dari sebilah pedang," tulis Fadli. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya