Berita

Net

Nusantara

Game Pukul Guru Buktikan Pemerintah Kecolongan

KAMIS, 08 FEBRUARI 2018 | 18:17 WIB | LAPORAN:

Komisi X DPR RI mengaku prihatin atas kemunculan game Pukul Guru setelah insiden tewasnya seorang guru akibat dianiaya murid di SMAN 1 Torjun, Sampang.

"Belum usai duka kita karena dunia pendidikan diciderai peristiwa tewasnya guru dianiaya siswa, game Pukul Guru yang beredar di dunia maya ini seolah menjadi tamparan keras bagi pemerintah secara khusus dan masyarakat secara umum," jelas anggota Komisi X Ledia Hanifa Amaliah kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/2).

Adanya permainan itu membuat pemerintah kecolongan karena terdapat ajakan secara terang-terangan kepada siswa untuk semakin melecehkan dunia pendidikan.


"Ancaman kekerasan pada anak tidak hanya berasal dari dunia nyata tapi juga dunia maya dengan bentuk sangat beragam. Bukan hanya kejahatan penipuan, penculikan, pelecehan seksual tetapi juga ajakan untuk melakukan perilaku negatif bahkan menyimpang bisa datang secara halus dari konten-konten di internet baik yang dikemas dalam bentuk postingan tertulis, komik, gambar, video, lagu, hingga game," papar Ledia.

Karena itu, Komisi X mendorong pemerintah bertindak lebih aktif dalam melindungi anak didik dari konten negatif di dunia maya, termasuk yang berbentuk permainan hiburan.

"Kominfo kan sudah memiliki alat penyaring konten negatif, disebutkan bisa menyaring konten terkait pornografi, terorisme, juga kejahatan perbankan. Maka, menyaring konten negatif dari video, komik hingga game yang bisa mengajarkan anak bersikap dan berperilaku buruk seperti game Pukul Guru itu tentu mudah saja," demikian Ledia. [wah]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya