Berita

Nusantara

PILGUB JABAR

TB Hasanuddin Yakin Elektabilitasnya 40 Persen Di Bulan Maret

SELASA, 06 FEBRUARI 2018 | 16:40 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Calon Gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, santai mengomentari hasil survei lembaga survei Cyrus Network terkait elektabilitas tiap pasangan calon di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

Survei diselenggarakan pada 16-22 Januari 2018 dengan teknik multistage random sampling. Ada 1.000 responden yang tersebar di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Dalam survei tersebut, elektabilitas TB Hasanuddin yang berpasangan dengan Anton Charliyan hanya 2,5 persen. Namun, Hasanuddin menganggap hasil survei itu tidak mutlak benar karena ada lembaga survei lain yang menghasilkan angka berbeda.


"Saya ini baru masuk dengan nol persen, lalu ada pembandingnya yang sudah di angka 8,5 persen dalam waktu dua minggu. Ada dua (survei), Cyrus dan CSIS. Di survei CSIS saya 8 persen," kata Hasanuddin, usai menghadir Pelantikan Pengurus Perhimpunan Alumni Pendidikan Pasundan Indonesia di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Selasa (6/2), dikutip dari RMOL Jabar.

Politikus yang biasa dipanggil Kang Hasan itu mengatakan, setiap hasil survei akan dijadikannya sebagai acuan dalam menghadapi Pilkada.

"Saya punya pengalaman pada Pilgub Jabar tahun 2008, Kang Agum Gumelar top di survei tapi kalah. Pilgub Jabar 2013, Dede Yusuf juga top di survei tapi ranking ke empat. Saya jalani dengan happy-happy," kata dia.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini yakin dapat meraih elektabilitas hingga 40 persen pada bulan Maret mendatang.

"Kalau saya, untuk mengejar 40 persen mungkin pada bulan ketiga (Maret) sudah saya bisa tracking," kata dia. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya