Berita

Abdulla Yameen/Al Jazeera

Dunia

Jaksa Agung: Maladewa Menuju Krisis

SENIN, 05 FEBRUARI 2018 | 07:28 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Penegak hukum Maladewa mengatakan Mahkamah Agung negara tersebut sedang berusaha untuk menyingkirkan Presiden Abdulla Yameen. Penyataan itu dikeluarkan beberapa hari setelah pengadilan tinggi memerintahkan pembebasan beberapa pemimpin oposisi yang dipenjara.

"Maladewa sedang menuju krisis," kata jaksa agung Maladewa Mohamed Anil dalam siaran di televisi pemerintahan akhir pekan kemarin.

Dengan diapit oleh kepala tentara dan polisi, Anil mengatakan bahwa pasukan keamanan telah mengetahui bahwa Mahkamah Agung dapat mengeluarkan perintah untuk meragukan presiden.


"Saya telah menginformasikan semua petugas penegak hukum bahwa mereka tidak boleh mematuhi perintah ilegal semacam itu," ta,bahnya seperti dimuat Al Jazeera.

Untuk diketahui bahwa ketegangan meningkat di ibukota negara pulau itu, Male beberapa waktu terakhir karena pemerintahan Yameen terus mengabaikan keputusan pengadilan yang membatalkan dugaan terorisme dan korupsi terhadap sembilan politisi tingkat tinggi, termasuk mantan presiden bekas Mohamed Nasheed.

Sementara itu, berbicara kepada sebuah saluran televisi swasta dari Kolombo, Nasheed mendesak anggota pasukan keamanan untuk tidak mematuhi perintah jaksa agung. Dia juga meminta warga Maladewa yang tinggal di pulau-pulau terpencil untuk bepergian ke ibu kota dan melakukan demonstrasi menentang pemerintah.

"Baik jaksa agung maupun kepala pasukan pertahanan, atau kepala polisi yang bertindak dapat menggantikan konstitusi Maladewa," katanya.

"Saya mendorong warga Maladewa untuk turun ke jalan melawan tindakan ilegal mereka," tambah Nasheed yang berada di pengasingan.

Krisis sendiri dipicu pada hari Kamis pekan lalu ketika hakim Mahkamah Agung berbalik melawan sekutu mereka Yameen dan memerintahkan pembebasan lawan-lawannya. Putusan yang mengejutkan tersebut memicu perayaan dan demonstrasi sporadis di Male dan mendapat dukungan internasional yang meluas. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya