Berita

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian/Net

Pertahanan

Tito & Hadi Lengket

Polri Ajak TNI Amankan Demo
MINGGU, 04 FEBRUARI 2018 | 10:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

TNI-Polri di bawah kepemimpinan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian semakin lengket saja. Kedua instansi ini sepakat untuk gotong-royong menangani masalah keamanan, dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui perpanjangan nota kesepahaman atau MoU.

MoU tersebut berisi tentang perbantuan tentara dalam menangani konflik sosial dan unjuk rasa. Artinya, jika polisi membutuhkan bantuan menangani masalah ketertiban misalnya demonstrasi, maka TNI siap untuk membantu.

Kesepakatan itu, berwujud perpanjangan MoU Polri dan TNI Nomor B/2/2018 dan Nomor Kerma/2/ I/2018 yang ditandatangani oleh Jenderal Tito dan Marsekal Hadi, beberapa waktu lalu.

MoU ihwal perbantuan TNI terhadap Polri itu di antaranya di Pasal 2 disebutkan: Perbantuan TNI untuk pengamanan unjuk rasa maupun mogok kerja, menghadapi kerusuhan massa, menangani konflik sosial, mengamankan kegiatan masyarakat dan atau pemerintah di dalam negeri yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional yang mempunyai kerawanan dan situasi lain yang memerlukan bantuan TNI sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

MoU itu, sebelumnya disusun pada 2013. Kemudian, diperpanjang karena masanya habis dalam lima tahun. Seperti diketahui, pada tahun ini digelar Pilkada serentak 2018 begitu pula pada tahun depan yang akan digelar Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden.

Kerjasama dua instansi ini dibenarkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto. Setyo mengatakan, dalam MoU ini, Polri berbagi tugas dengan TNI dalam menangani masalah kamtibmas. Adapun, ruang lingkup tugas perbantuan itu dalam hal menghadapi unjuk rasa, menghadapi kerusuhan massa, menangani konflik sosial, mengamankan kegiatan masyarakat yang mempunyai kerawanan, dan situasi lainnya.

"Kalau ada unjuk rasa, Polri ada di depan. TNI menjaga objek vital," ungkap Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta. "Kalaupun sampai chaos, itu di-back up TNI," tambahnya.

Demikian pula ketika terjadi peningkatan kerawanan. Intinya, kata Setyo, TNI bertugas mengamankan objek vital yang ada di sekitar lokasi unjuk rasa. Sementara Polri menangani unjuk rasa. "Saya kira kita sudah jelaskan bagaimana porsi-porsinya. Porsi polisi di mana, TNI di mana," pungkasnya.

Hubungan TNI-Polri memang terlihat semakin lengket. Marsekal Hadi dan Tito, terus meningkatkan kerjasama dua lembaga ini. Pesan persatuan juga sering disampaikan oleh pimpinan dua lembaga penjaga keamanan ini.

Misalnya, saat Panglima Marsekal Hadi memberikan pengarahan di hadapan 300 Prajurit TNI dan Polri serta Aparatur Sipil Negara (ASN), di Hanggar Lanud Manuhua Biak, Papua, kemarin. Seperti dilansir Antara, Panglima menegaskan dengan adanya soliditas TNI-Polri, maka rakyat akan merasa aman dan nyaman.

"Hal ini harus terus dijaga dan dipupuk bukan hanya ditataran pimpinan saja dan sekedar seremonial belaka, namun harus sampai ketingkat prajurit paling bawah," ujar Hadi.

Kelengketan Tito-Hadi ini disambut baik Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Dia menyebut, dua lembaga keamanan ini seharusnya bahu membahu dalam menjaga keamanan dan keutuhan NKRI. "Memang harus senantiasa bekerja sama," ujar Neta kepada Rakyat Merdeka.

Namun, Neta menyayangkan persatuan TNI-Polri masih bersifat MoU. Ini, merupakan konsekuensi reformasi di mana Polri terpisah dari TNI. Seharusnya, setelah 20 tahun pascareformasi dan 18 tahun Polri terpisah dengan TNI, sehurnya pemeritah segera membuat UU Perbantuan TNI ke Polri.

"Agar teknis bantuan bisa diatur secara rinci. Tapi sayangnya UU itu belum ada. Bagusnya ada MoU perbantuan, dengan MoU mekanisme dan teknis perbantuan TNI ke Polri bisa tertata secara profesional dan semakin kompak dan solid," terangnya.

Selama ini, kata Neta, kerjasama TNI-Polri dalam menjaga keamanan sudah berjalan baik, solid dan kompak. Pembagian tugas keduanya masih dalam rel UUD 45 yang menyebutkan tugas TNI adalah di bidang pertahanan dan Polri menjaga keamanan. Ada pun bantuan tni ke polri adalah memback up kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat.

"Selama ini tidak ada kendala berarti dalam kerjasama dan perbantuan TNI ke Polri. Diharapkan soliditas ini tetap terjaga dalam menjaga kamtibmas di pilkada serentak 2018 maupun di pileg ataupun pilpres," katanya. ***

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

UPDATE

Satu Rumah Dilalap Si Jago Merah Gegara Bakar Sampah

Senin, 16 September 2024 | 03:26

TNI Kembali Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas dari Malaysia

Senin, 16 September 2024 | 03:04

Kementerian BUMN Belum Serius Tangani Indofarma

Senin, 16 September 2024 | 02:11

DPR Minta Tingkatkan Pendidikan Karakter Atasi Kasus Bullying

Senin, 16 September 2024 | 01:54

Keajaiban Emilio Dicium Paus Sebuah Doa Terjawab

Senin, 16 September 2024 | 01:43

Minyak Cong Tetap Marak, Kinerja Satgas Illegal Drilling dan Refinery Dipertanyakan

Senin, 16 September 2024 | 00:52

Panglima TNI Gelar Baksos Lewat Pemberian Sembako dan Tanam Pohon

Senin, 16 September 2024 | 00:37

Relawan Mas Gibran Bagikan Makanan Bergizi Gratis ke Driver Ojol

Senin, 16 September 2024 | 00:14

Pengawasan Partisipatif Publik Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Minggu, 15 September 2024 | 23:57

SPS Aceh Siap Sukseskan Rakernas di Bandung

Minggu, 15 September 2024 | 23:27

Selengkapnya