Berita

Joshua Wong un/Net

Dunia

AS Ajuin Tokoh Demokrasi Hong Kong Terima Nobel

MINGGU, 04 FEBRUARI 2018 | 09:47 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Puluhan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) memu­tuskan menominasikan pimpi­nan gerakan pro demokrasi Hong Kong Joshua Wong un­tuk mendapat hadiah Nobel Perdamaian. Kongres AS juga menominasikan dua rekan Wong, Nathan Law dan Alex Chow sebagai calon penerima Nobel. Langkah ini langsung mendapat kritikan pedas dari China.

"Ini bukan langkah bijak. Ini berarti Amerika Serikat mendu­kung gerakan anti pemerintah,"  bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China di laman webnya.

Namun, Kongres AS nam­paknya serius akan mengaju­kan ketiga nama tersebut ke komite pemilihan Nobel Per­damaian di Oslo, Norwegia.


"Upaya damai mereka un­tuk reformasi politik dan ke­mandirian di Hong Kong perlu diacungi jempol,"  bunyi surat rekomendasi Kongres AS, yang ditandatangani politisi Republik Marco Rubio ber­sama empat politisi Demokrat dan delapan politisi Republik.

Wong dan kedua temannya memulai aksi gerakan pro demokrasi yang akrab dis­ebut 'Revolusi Payung.' Aksi Wong dan temannya men­gundang dukungan puluhan ribu warga Hong Kong dan sempat membuat pemerintah Beijing kewalahan. Pasalnya, baru kali ini pemerintah China menghadapi gerakan populis yang didukung pendukung sebanyak itu.

Wong dan kelompok Rev­olusi Payung menginginkan kemerdekaan untuk Hong Kong. Wong menganggap ke­bijakan 'one country, two sys­tems' adalah bentuk ketamakan China atas Hong Kong.

"Mereka adalah pemimpin yang membawa Hong Kong memperjuangkan demokrasi. Anak muda ini telah mengam­bil langkah tegas demi kebe­basan dan kemerdrkaan yang seutuhnya," bunyi surat reko­mendasi kongres AS kepada komite Nobel Perdamaian.

Aksi Wong dan rekannya dimulai sejak akhir 2014 dan berlangsung selama 79 hari. Aksi mereka ini bahkan men­jadi sorotan dunia. Sayangnya, aksi damai mereka ini tidak membuahkan hasil manis. Hong Kong masih berada di bawah ketiak China. Negeri Panda itu bahkan memerin­tahkan Wong dan rekannya di­tahan. Wong dan keluarganya bahkan dilarang ikut pemilu legislatif Hong Kong atas per­mintaan China. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya