Berita

Tariq Ramadhan/Net

Dunia

Profesor Studi Islam Kontemporer Oxford Didakwa Memperkosa Dua Wanita

SABTU, 03 FEBRUARI 2018 | 11:39 WIB

Akademisi terkemuka Swiss, Tariq Ramadhan yang merupakan profesor studi Islam kontemporer di Universitas Oxford didakwa melakukan pemerkosaan dan diperintahkan untuk tetap ditahan di Perancis pekan ini.

Ramadan yang berusia 55 tahun sebelumnya ditahan atas tuduhan pemerkosaan dan pemerkosaan orang yang rentan setelah dua wanita menuduhnya melakukan penyerangan keras di kamar hotel di Lyon dan Paris pada tahun 2009 dan 2012 setelah konferensi.

Ramadan yang adalah seorang warga Swiss ditahan sejak Rabu pekan ini di Paris. Dia adalah cucu dari Hassan al-Banna mendirikan gerakan Ikhwanul Muslimin.


Profesor yang juga dikenal sebagai penulis dan komentator tentang Islam modern, telah menolak tuduhan terpisah kedua wanita tersebut.

Sedangkan wanita yang mengajukan keluhan adalah Henda Ayari berusia 41 tahun. Dia adalah seorang aktivis feminis yang sebelumnya mempraktikkan gerakan Islam konservatif dan sekarang memimpin organisasi perempuan Les Libératrices.

Dia mengajukan keluhan kepada jaksa penuntut di Rouen pada bulan Oktober 2017 yang menuduh pemerkosaan, kekerasan seksual, pelecehan dan intimidasi oleh Ramadan. Dia mengatakan bahwa dia diserang olehnya di sebuah kamar hotel di Paris setelah konferensi di tahun 2012.

Setelah penyerangan seksual Harvey Weinstein dan skandal pelecehan yang terjadi pada musim gugur 2017, Ayari mengatakan bahwa dia telah memutuskan untuk muncul dan mengajukan gugatan pada Ramadhan. Dia mengajukan keluhan resmi pada tanggal 20 Oktober tahun lalu.

Beberapa hari kemudian seorang wanita cacat anonim menuduh akademisi itu memperkosa dan menyerangnya dengan keras di sebuah kamar hotel di kota Lyon tenggara pada tahun 2009.

Majalah Vanity Fair edisi Prancis, yang stafnya bertemu dengan wanita berusia 45 tahun tersebut, mengatakan bahwa tuntutannya terhadap Ramadan menggambarkan pukulan ke wajah dan tubuh, sodomi paksa, pemerkosaan dengan benda dan berbagai penghinaan, termasuk diseret, dijambak ke bak kamar mandi.

Wanita tersebut mengatakan bahwa Ramadan telah meminta untuk menemuinya di bar hotel Hilton di Lyon, di mana dia mengambil bagian dalam sebuah konferensi di tahun 2009. Dia sebelumnya pernah berhubungan dengannya secara online selama beberapa bulan. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya