Berita

Ilustrasi/The Guardian

Dunia

Pemantau Independen Tuduh Korut Jual Senjata Ke Suriah Dan Myanmar

SABTU, 03 FEBRUARI 2018 | 10:27 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

. Korea Utara memasok senjata ke Suriah dan Myanmar dalam beberapa waktu terakhir.

Begitu laporan rahasia yang dibuat oleh pemantau independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Laporan itu ditujukkan pada Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB namun dilihat oleh media Reuters pekan ini.

Tim pemantau, dalam laporan itu, telah menyelidiki kerjasama rudal balistik yang sedang berlangsung antara Suriah dan Myanmar, termasuk lebih dari 40 pengiriman Korea Utara yang sebelumnya tidak dilaporkan antara tahun 2012 dan 2017 ke Pusat Penelitian dan Penelitian Ilmiah Suriah, sebuah lembaga yang mengawasi program senjata kimia negara tersebut.


Investigasi tersebut mengklaim adanya bukti lebih lanjut tentang embargo senjata dan pelanggaran lainnya, termasuk melalui pengiriman barang dengan utilitas dalam program rudal balistik dan senjata kimia.

Mereka juga memeriksa muatan dari dua pengiriman Korea Utara yang dicegat oleh negara-negara tak dikenal dalam perjalanan ke Suriah. Keduanya berisi ubin tahan asam yang bisa menutupi area yang setara dengan proyek industri skala besar.

Satu negara, yang tidak diidentifikasi, mengatakan kepada pemantau bahwa pengiriman yang disita dapat digunakan untuk membangun batu bata untuk dinding interior pabrik kimia.

Dalam laporan yang sama juga disebutkan bahwaPyongyang telah melanggar sanksi PBB untuk memperoleh hampir 200 juta dolar AS pada tahun 2017.

Pyongyang disebut telah mengirim batubara ke pelabuhan, termasuk di Rusia, China, Korea Selatan, Malaysia dan Vietnam, terutama dengan menggunakan dokumen palsu agar tidak teridentifikasi bahwa itu berasal dari Korea Utara.

"DPRK (Korea Utara) sudah mencemoohkan resolusi terbaru dengan memanfaatkan rantai pasokan minyak global, melibatkan warga negara asing, pendaftar perusahaan lepas pantai dan sistem perbankan internasional," begitu kata tim pemantau dalam laporan setebal 213 halaman tersebut seperti dimuat The Guardian.

Duta Besar Myanmar untuk PBB, Hau Do Suan, mengatakan bahwa pemerintah Myanmar tidak memiliki hubungan senjata yang sedang berlangsung, apapun, dengan Korea Utara dan mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya