Berita

Foto/Net

Politik

Pemerintah Kewalahan Blokir Akun Yang Menyimpang

KAMIS, 01 FEBRUARI 2018 | 15:35 WIB | LAPORAN:

. Pemerintah tidak bisa menutup media sosial yang digunakan untuk menyebarluaskan paham dan kampanye seks menyimpang LGBT karena terbentur dengan demokrasi.

"Indonesia ini demokrasi atau enggak? Kan demokrasi. Ada terimplementasi dalam UU kita kan tidak semudah itu blokir Twitter karena Twitter berasal dari negara lain," ujar Staf Ahli Menkominfo RI Rudiantara, Henry Subiakto dalam sebuah diskusi, di kantor DPP PAN, Jl. Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (1/2).

Menurutnya, saat ini pemerintah hanya bisa bekerjasama dengan perusahaan Over The Top (OTT) seperti Twitter, Instagram dan Facebook untuk memblokir akun-akun yang menyebarkan atau berisi konten perilaku seks menyimpang.


Namun demikian karena pengguna media sosial di Indonesia sangat banyak, maka pengawasannya juga tidak maksimal.

"Persoalannya (misal) kan pengguna Facebook sendiri sudah 111 juta di Indonesia, banyak sekali. Mereka pun mantau juga tidak maksimal meskipun memantau memakai mesin, ya tapi kan kadang-kadang mesin juga ada salah juga kan itu," ujar Henry Subiakto. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya