Berita

Net

Politik

KPI Diminta Jadi Wasit Yang Adil Di Pilkada

RABU, 31 JANUARI 2018 | 14:19 WIB | LAPORAN:

Menjelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) harus menjadi wasit yang adil dalam mengawasi segala bentuk politisasi dalam setiap siaran media televisi dan radio.

Untuk itu, Komisi I DPR berharap KPI dapat menunjukkan integritas dalam mengawasi tendensi yang ada dalam media.

"Kita semua ketahui bersama saat ini sudah masuk tahun politik, pasti ada subjektivitas. Perlu ada integritas dari KPI. Kami berharap besar pada KPI, diakui secara tidak langsung, KPI ini juga menjadi penentu arah ke mana bangsa ini akan dibawa," jelas anggota Komisi I Bachtiar Aly kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/1).


Politisi Partai Nasdem itu berharap KPI bisa menjadi filter bagi pemberitaan dan opini yang kurang baik di media massa. KPI harus mampu mendesain dan menyebarkan opini publik yang objektif dan mampu dicerna oleh masyarakat. Selain juga mengingatkan agar KPI memasukkan unsur ideologi kebangsaan dalam pengawasannya terhadap media.

"Pengawasan juga perlu ada unsur ideologinya. Dalam program siaran media harus ada ideologi yang berpihak kepada Indonesia, khususnya dalam mengembangkan nilai-nilai Pancasila. Ini sangat penting bagi kita semua terutama generasi penerus bangsa," papar Bachtiar.

Ke depan, jangan sampai program siaran di media lebih cenderung mengikuti kepentingan atau pola pikir pemilik perusahaan media sendiri.

Lebih dari itu, Komisi I juga meminta agar KPI bertindak tegas jika dalam penilaian ditemukan ada media massa yang kurang tepat dalam materi siarannya. 

"Apakah corporate culture media kita ini identik dengan pemilik televisi tersebut. Bisa saja penonton kita di-brainwash, maka saya kira KPI harus bisa intervensi di sana," tegas Bachtiar. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya