Berita

Foto: Dok

Pertahanan

ITB Dan BIN Teken Kerja Sama Kepentingan Intelijen

RABU, 31 JANUARI 2018 | 13:59 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Intelijen Negara (BIN) menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Penandatanganan yang dihadiri Kepala BIN, Budi Gunawan, beserta pejabat utama BIN. Kehadiran Kepala BIN Budi Gunawan dan Rektor ITB, Kadarsah Suryadi, ini berlangsung di Gedung Aula Timur Kampus Ganesha ITB, Bandung (Rabu, 31/1).

Dokumen Nota Kesepahaman antara BIN dan ITB memuat komitmen kerja sama dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, riset inovasi, dan manajemen di bidang teknologi intelijen.


Secara lebih detail, Kadarsah  enyampaikan bahwa PKS yang ditandatangani bersamaanNota Kesepahaman tersebut menunjukkan keseriusan kedua belah pihak dalam membangun sistem penunjang intelijen di Indonesia, khususnya pemanfaatan produk teknologi intelijen yang mutakhir dan inovatif.

Sebanyak 26 topik riset inovasi di ITB akan dikembangkan menjadi produk-produk yang mampu mendukung teknologi intelijen BIN, termasuk di antaranya teknologi telekomunikasi, sensor biologi, dan advanced material technology. Sementara, dokumen kedua PKS memuat kolaborasi yang fokus pengembangan 18 produk dan riset inovasi dalam bidang teknologi intelijen siber, seperti threat detection dan cyber forensic.

Selain kerja sama pengembangan produk, turut ditandatangani pula perjanjian kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia. Ada delapan jenis pelatihan yang disepakati untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan sumber daya di BIN dalam berbagai aspek, termasuk di antaranya teknologi siber, organisasi, dan big data analysis.

Acara semakin menarik dengan adanya demonstrasi inovasi teknologi berupa drone (UAV) dan big data analysis. Tim peneliti ITB berhasil mengembangkan teknologi drone radar yang mampu mendeteksi aktivitas penyadapan pada suatu lokasi tertentu secara akurat. Sementara itu, Kazee Intelligent sebagai produk dari big data analisys yang dikembangkan oleh ITB mampu memprediksi adanya potensi ancaman yang dimungkinkan muncul akibat dinamika sosial, budaya, ekonomi, politik dan lain-lain, termasuk potensi ancaman ke depan beserta aktornya dengan maraknya peredaran kabar bohong (hoax).[wid]




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya