Berita

Marsudi Syuhud/Net

Politik

Ketua PBNU: Baiknya Tunggu Klarifikasi Kapolri

RABU, 31 JANUARI 2018 | 11:11 WIB | LAPORAN:

. Video pidato Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian viral lantaran dalam penggalan sambutannya mengatakan bahwa Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan dua ormas pendiri bangsa Indonesia, sementara ormas Islam lainya justru ingin meruntuhkan NKRI.

Menanggapi hal itu, Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH. Marsudi Syuhud mengungkapkan saat ini Kapolri perlu melakukan klarifikasi terhadap statemennya tersebut.

"Baiknya minta penjelasan dulu atau tabayyun kepada Pak Kapolri secara utuh, agar ungkapan Kapolri yang di Youtube bisa dipahami dengan tepat. Apa konteknya, dan bagaimana situasi ketika menyampaikannya," ujar Marsudi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (31/1).


Menurut Marsudi, dalam faktanya memang banyak ormas lain di luar NU dan Muhammadiyah yang ikut berjuang mati-matian melawan penjajah dari seluruh wilayah Indonesia.

"Tapi juga tidak bisa dipungkiri bahawa masih ada juga kelompok masyarakat yang masih mempertanyakan tetang cara bernegara dan berbangsa kita," tutupnya.

Wasekjen MUI KH. Tengku Zulkarnain sebelumnya menuliskan surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian lantaran pidatonya dianggap rawan memicu konfik.

Dalam isi surat terbukanya, Tengku Zulkarnain mengecam pernyataan Kapolri bahwa Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan dua ormas pendiri bangsa Indonesia, sementara ormas Islam lainya justru ingin meruntuhkan NKRI.

"Tampaknya, Bapak Kapolri sangat perlu belajar lagi tentang sejarah pergerakan dan perjuangan Indonesia. Sikap dan pengetahuan anda tentang hal Ini sangat mengecewakan," tulis dia dalam akun Facebook, Senin kemarin.

Dirinya berharap agar Kapolri segera meminta maaf kepada seluruh umat Islam yang telah teraskiti oleh pernyataanya, menurutnya tidak perlu terkait rencana Kapolri memanggil seluruh ormas Islam yang ada untuk dijelaskan mengenai pernyataanya tersebut.

"Enggak perlu klarifikasi, yang penting minta maaf. Enggak perlu ngeles-ngeleslah. Sudah tersakiti umat Islam. cukup minta maaf," pungkas Tengku Zulkarnain.

Pernyataan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian yang viral baru-baru ini merupakan penggalan sambutan dalam sebuah acara penandatanganan MoU dengan PBNU pada 2016 lalu.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol. Setyo Wasisto mengatakan, Kapolri akan melakukan pertemuan dengan ormas-ormas Islam dalam rangka silaturahmi. Pertemuan nanti diselenggarakan menyusul polemik video pidato Kapolri yang dinilai menyinggung sebagian umat Islam. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya