Berita

Joko Widodo/BBC

Politik

Martimus: Kunjungan Jokowi Ke Kabul Mengkhianati Pembukaan UUD 1945!

RABU, 31 JANUARI 2018 | 08:57 WIB | LAPORAN:

Presiden Jokowi dipandang tidak memiiliki sense of historis dengan mengunjungi Kabul, Afghanistan.

"Bapak-bangsa kita telah memaklumatkan kemerdekaan adalah hak semua bangsa, maka segala bentuk penjajahan di dunia ini harus dihapuskan sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 17 Agustus 1945," ujar Martimus Amin dari  The Indonesian Reform, Rabu (31/1).

Sementara, lanjut Martimus, pemerintahan Kabul saat ini rezim boneka negara Amerika Serikat dan NATO. Perlawananan gerilyawan tahliban dan faksi - faksi pejuang di Afghanistan melawan pendudukan tentara AS dan sekutunya adalah jelas membebaskan tanah airnya dari penjajahan.


"Semasih tentara asing itu bercokol tentu perlawanan tidak pernah berhenti. Seperti kedatangan tentara Belanda yang mendompleng NiCA untuk menjajah kembali bangsa Indonesia, yang disambut pekik perjuangan oleh seluruh rakyat Indonesia 'merdeka atau mati'," tegas pengamat politik hukum ini.  

Martimus menekankan, kehadiran Jokowi di Kabul jelas sikap yang bertentangan dan sangat menghina cita-cita bangsa Indonesia.

" Jokowi sudah secara terang-terangan mendapuk penjajah. Pantas saja asing dan aseng merajalela di Indonesia," nyinyir Martimus.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya