Berita

Menko Wiranto-Vanuatu/net

Politik

Wiranto Ke Pimpinan Negara Pasifik: Tidak Mungkin Kami Tindas Teman-Teman Di Papua

SELASA, 30 JANUARI 2018 | 21:39 WIB | LAPORAN:

Mempererat hubungan dengan negara-negara kawasan Pasifik, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto melakukan kunjungan kerja ke Republik Nauru, Selasa (30/1).

Wiranto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vanuatu, Tallis Obed Moses. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dengan Vanuatu agar terus ditingkatkan.

"Sebelum berangkat saya mendapat pesan dari Presiden untuk meningkatkan kerjasama yang selama ini sudah dibangun, khususnya di bidang ekonomi dan capacity building," ujar Wiranto usai melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Vanuatu di Nauru, Selasa (30/1).


Wiranto juga menjelaskan sejarah Indonesia yang cukup lama dijajah oleh Belanda dan Jepang.  Oleh karena itu, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, menegaskan bahwa Indonesia mengakui kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

"Dengan dasar itu Indonesia selalu ingin menjalin kerjasama agar negara berkembang seperti Indonesia dan Vanuatu agar terlepas dari penjajahan model baru. Indonesia selalu ingin kerjasama, bukan saling menekan tapi saling membutuhkan," tegas Wiranto.

Hal serupa juga diungkapkan Wiranto saat bertemu Perdana Menteri Tuvalu, Enele Sopoaga. Menurutnya, Indonesia mempunyai pengalaman panjang sebagai negara terjajah.

"Maka tidak mungkin Indonesia menindas teman-teman di Papua," ungkap Wiranto.

Pemerintah Indonesia, kata Wiranto terus berupaya untuk mengembangkan Papua agar sejajar dengan provinsi lainnya. Wiranto juga mengaku sudah memberikan gambaran utuh mengenai proses pembangunan yang terbaru di Papua dan Papua Barat yang tengah digencarkan pemerintahan Joko Widodo untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.

"Kami juga mengundang para pimpinan negara Pasifik untuk dapat melihat langsung keadaan Papua dan Papua Barat, maka dengan melihat langsung saya kira sudah bisa mengubah persepsi yang dibangun oleh pihak-pihak lain kalau kita menelantarkan Papua dan Papua Barat," tegas Wiranto.

Sementara itu, Presiden Vanuatu mengapresiasi berbagai bentuk program kerjasama, termasuk dalam bidang capacity building dari Indonesia kepada Vanuatu. Ia pun berharap agar kerjasama tersebut terus dilanjutkan dan ditingkatkan.

Hadir dalam pertemuan tersebut delegasi dari Negara Tuvalu dan Negara Vanuatu,  Wakil Gubernur Papua M. Lakotani, Deputi Bidang Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam Andrie Soetarno TU, Deputi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam Lutfi Rauf, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Desra Percaya, dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Rosita Kominfo Niken Widastuti. [san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya