Berita

Sandi/net

Politik

PDIP: Wagub Punya Intelijen, Sandiaga Uno Jangan Asal Tuduh!

SELASA, 30 JANUARI 2018 | 21:08 WIB | LAPORAN:

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono angkat bicara soal tudingan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno yang mengatakan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memobilisasi becak dari luar daerah ke wilayah ibu kota.

Justru, menurut dia, menjamurnya angkutan tradisional itu masuk ke Jakarta karena buah dari kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang kembali melegalkan becak beroperasi.

"Pak Wagub enggak perlu pusing menuduh orang sana, menuduh orang sini, yang pasti kenapa yang namanya becak jadi persoalan karena ulah atau ucapan atau pernyataan dari Gubernur yang membuka pintu membolehkan becak. Sehingga komunitas becak yang ada di daerah mengadu nasib di Jakarta. Jadi, ini sebenarnya sebab-akibat, akibat dari pernyataan Pak Anies yang membolehkan becak beroperasi di Jakarta," katanya kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).


Dia pun mendesak Anies-Sandi untuk tak usah berpolemik dengan menugaskan jajarannya untuk mencari tahu siapa sebenarnya pihak yang sengaja memobilisasi becak.

"Wagub itu kan punya intelijen, punya perangkat, saya pikir enggak perlu menuduh itu. Langsung berdasarkan intelijen dan perangkat yang dia punya, tangkap, tunjukan siapa yang memobilisasi itu," ujarnya.

Namun yang pasti, tegas Gembong, sedari awal, PDI Perjuangan menilai bahwa dengan melegalkan becak, Anies-Sandi sudah melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum melarang becak beroperasi di Jakarta.

"Menurut PDIP pengoperasian becak di Jakarta melanggar Perda. Menjadi titik sentral kita mengkritik kebijakan Pak Anies-Pak Sandi. Sekarang saya balik bertanya, tunjukan pada Frakai PDI Perjuangan UU mana, peraturan mana yang tidak dilanggar oleh Pak Anies dan Pak Sandi ketika memutuskan memperbolehkan becak beroperasi di Jakarta, itu saja," lanjutnya.

Karenanya, anak buah Megawati Soekarnoputri ini menilai bahwa Anies-Sandi saat ini sebenarnya tengah panik karena kebijakan yang mereka ambil sendiri dengan menjadikan lawan politiknya sebagai kambing hitam.

"Sekarang karena sudah heboh, kemudian jangan cari kambing hitam. Jangan kambing hitam lah, kalau kambing hitam sudah biasa. Jadi jangan cari celah bagaimana untuk memperkuat pernyataan Pak Anies dan Pak Sandi bahwa apa yang dikatakan itu benar. Benar bahwa dia tidak melanggat aturan," ketusnya. [san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya