Berita

Tjahjo Kumolo/net

Politik

Tjahjo Kumolo Ngaco Seret Polisi Jadi Pemain

SENIN, 29 JANUARI 2018 | 21:00 WIB | LAPORAN:

Rencana Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menunjuk dua jenderal polisi menjadi pelaksana tugas Gubernur di Sumatera Utara dan Jawa Barat, ikut
dikritik Garda NKRI.

Ketua Umum DPP Garda NKRI, Haris Pertama, menjelaskan bahwa usulan tersebut harus dievaluasi.

"Tjahjo Kumolo enggak usah ngaco. Kami mengimbau agar kebijakan itu dievaluasi,” tegas Haris, Senin (29/1).

"Tjahjo Kumolo enggak usah ngaco. Kami mengimbau agar kebijakan itu dievaluasi,” tegas Haris, Senin (29/1).

Menurut dia, kewajiban Polri adalah bersikap netral dalam setiap penyelenggaraan pemilu, termasuk Pilkada Serentak 2018. Penempatan perwira tinggi polisi menjadi Plt Gubernur berpotensi penyimpangan kewenangan atau tidak netral. Apalagi, ada mantan Kapolda Jabar, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan, yang diusung PDI Perjuangan sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat.

Terlepas dari itu dia meminta agar birokrat sipil tidak memancing dan menarik TNI-Polri ke wilayah politik praktis atau ke wilayah pemerintahan sipil. Pasalnya, ada sejumlah mantan petinggi polisi dan militer yang ikut Pilkada 2018.

Keberadaan petinggi Polri sebagai Plt Gubernur akan berdampak negatif bagi Polri sendiri. Terutama untuk di Jabar dan Sumut, akan menjadi blunder pada citra Korps Bhayangkara.

"Polri harus independen dan profesional. Jika ini dipaksakan, kerawanan nasional akan menjadi parah khususnya Pilkada Serentak 2018 rentan konflik dan perpecahan," sebutnya.

"Bertepatan dengan pesta demokrasi, Petinggi Polri itu harus jadi wasit yang baik. Jangan seret sebagai pemain," sambungnya.

Baginya, langkah Tjahjo Kumolo juga telah merusak citra Kabinet Kerja Jokowi-JK di mata publik. Keputusan soal Plt Gubernur dari Polri menjadi kegaduhan di tengah ruang publik.

"DPP Garda NKRI juga akan mengambil sikap dan konsolidasi guna turun aksi ke Kemendagri dalam waktu dekat," pungkasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya