Berita

Ilustrasi/Net

Politik

PDIP Sarankan Tim Gakkumdu Turun Sampai Ke Desa

SENIN, 29 JANUARI 2018 | 00:55 WIB | LAPORAN:

Anggota Fraksi PDIP Marsiaman Saragih berharap Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang terdiri Bawaslu, Kejaksaan Agung, dan Polri dapat mengawasi secara serius praktik money politics di Pilkada 2018. Sebab, di daerah-daerah, praktik tersebut masih sangat marak.

Menurut Marsiaman, biasanya, praktik kecurangan banyak terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS), kelurahan, hingga kecamatan.

"Ini karena di daerah pengawasannya minim," beber Marsiaman dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/1).


Untuk di daerah perkotaan, sambung anggota Komisi XI DPR ini, praktik tersebut mulai berkurang. Sebab, di kota pengawasnya sudah banyak. Calon maupun tim suksesnya, akan sulit bermain uang, karena akan langsung ketahuan.

Untuk itu, dia meminta Tim Gakkumdu bersedia terjun sampai ke desa-desa. Bukan hanya mengawasi tingkat kabupaten dan kota seperti yang dilakukan tim lain selama ini. Dia juga usul agar KPK dan Tim Saber Pungli ikut turut tangan.

"Kalau KPK turun tangan, praktik money politics tentu bisa ditekan seminim mungkin, bahkan hilang sama sekali," ujarnya.

Marsiaman amat berharap praktik money politics benar-benar bisa dihapus. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat pemimpin yang betul-betul bertujuan menyejahterakan masyarakat. Bukan pemimpin yang hanya memperhatikan kepentingan sendiri.

"Kalau dari awal sudah curang , tentu sulit diharapkan akan menjadi pemimpin yang betul-betul memperjuangkan kepentingan rakyat. Makanya, kita harus cegah kecurangan itu," pungkasnya. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya