. Kalau Tuhan sudah berkehendak, apa yang tidak direncanakan pun bisa terjadi. Dan itulah yang dialami Koordinator Komunitas Tionghoa Antik Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma saat berlangsung acara memperingati 28 tahun Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan peluncuran buku "Naskah Naskah Kemanusiaan" dalam rangka menyambut 69 tahun Jaya Suprana.
Dalam acara yang berlangsung di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/1) dan dihadiri pejabat dan mantan pejabat negara itu, Lieus tampak duduk semeja dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan keduanya terlibat dalam pembicaraan serius.
"Ini benar-benar surprise buat saya. Selama ini saya cuma berharap satu saat bisa bertemu dengan panglima TNI, eh hari ini harapan itu ternyata terwujud," katanya saat ditanya wartawan.
Selain Panglima TNI, acara yang juga merupakan ulang tahun ke-8 Jaya Suprana School of performing Art’s itu dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli, mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mantan KSAU Marsekal (Purn) Chappy Hakim, rohaniawan Frans Magnis Suseno, Sastrawan Taufik Ismail dan aktivis Ratna Sarumpaet.
Lieus menyebut pertemuannya dengan Marsekal Hadi Tjahjanto itu tak direncanakannya. Namun, katanya, pertemuan itu telah memberinya kesan sangat positif tentang sosok Panglima TNI tersebut.
"Apalagi kami sempat terlibat dalam pembicaraan cukup panjang. Dan saya mendapat kesan, Panglima adalah sosok pemersatu yang rendah hati," ujar Lieus.
Lieus bahkan mengaku mendapat undangan khusus dari Panglima untuk berbincang lebih panjang tentang masalah-masalah bangsa dan negara.
"Saya berkesimpulan, Panglima TNI saat ini adalah pribadi yang lebih mengutamakan harmoni dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Panglima, kata Lieus, paham betul bahwa bangsa kita adalah bangsa yang majemuk dan siapapun harus bisa menerima kemajemukan itu.
"Itulah sebabnya, ketika Panglima mengajak terbang Kapolri dan para kepala staf TNI dengan menggunakan pesawat Sukhoi beberapa saat setelah dia dilantik, waktu itu saya langsung mendapat kesan bahwa pak Hadi Tjahjanto merupakan sosok Panglima yang mengutamakan konsolidasi dan kebersamaan," katanya.
Seperti diketahui, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto resmi menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Jumat (8/12/2017). Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan Panglima TNI kedua yang berasal dari matra TNI Angkatan Udara setelah Marsekal (Purn) Djoko Suyanto tahun 2006-2007.
[dem]