Berita

Foto: Setkab.go.id

Politik

Ini Permintaan Jokowi Ketika Bertemu PM Modi

JUMAT, 26 JANUARI 2018 | 13:23 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Hubungan dagang antara Indonesia dan India yang mulai tumbuh ternyata masih mengalami hambatan. Salah satu hambatan adalah tarif bea masuk yang cukup tinggi untuk barang dari Indonesia.

Topik tersebut dibahas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India, Kamis malam (25/1).

Jokowi mengatakan, perdagangan bilateral dua negara sebenarnya mulai tumbuh sejak tahun lalu namun masih jauh dari potensi sebenarnya. Karena itu, upaya meningkatkan perdagangan harus terus dilakukan termasuk dengan cara menghilangkan hambatan perdagangan.


Hal lainnya yang disampaikan Jokowi kepada PM Modi adalah kenaikan tarif bea masuk yang cukup tinggi terhadap vegetables oil. Jokowi katakan, kenaikan tarif kelapa sawit akan berdampak terhadap ekspor palm oil Indonesia.

"Jika ekspor sawit Indonesia berkurang, saya yakin akan berpengaruh juga pada pemenuhan kebutuhan pasar India yang semakin meningkat," kata dia, seperti dikutip Setkab.go.id.

Jokowi sangat mengharapkan pemerintah India dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarif terhadap vegetables oil.

Selain itu, Jokowi ingin mengajak negara kunci di kawasan untuk membahas konsep Indo Pasifik yang dikembangkan berdasarkan keterbukaan, inklusif, ​dan dilandasi spirit kerja sama.

Jokowi dan Modi juga membahas Indian Ocean Rim Association (IORA) atau organisasi regional di wilayah Samudera Hindia. Jokowi meyakini PM Modi akan sepakat untuk memperkuat IORA agar Lingkar Samudera Hindia dapat menjadi kawasan yang stabil dan sejahtera.

Untuk masa mendatang, Jokowi menyebut kerja sama maritim sebagai salah satu prioritas kerjasama Indonesia dan India.

"Untuk menjaga momentum kerja sama yang erat ini, saya mengundang Yang Mulia (Modi) untuk berkunjung ke Indonesia tahun ini," ajak Jokowi.

Di Indonesia, Jokowi berharap kerjasama bilateral dua negara dapat dibahas secara detail.

Jokowi berada di India untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan ASEAN-India. Pada forum sebelumnya, Jokowi mengatakan, ASEAN-India dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Samudera Hindia yang akan mendukung terciptanya kemakmuran dan stabilitas di lingkar Indo-Pasifik.

Keyakinan tersebut bukanlah tanpa sebab, melihat banyaknya potensi yang dimiliki ASEAN dan India. Salah satunya adalah jumlah penduduk yang mencapai hampir dua miliar jiwa.

"Dari angka tersebut, penduduk usia produktif mencapai hampir 1,5 miliar," ungkap Presiden Jokowi dalam Sidang Pleno KTT Peringatan ASEAN-India. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya