Berita

Politik

Menyedihkan, Saat Panen Raya Harga Gabah Kudus Turun Drastis

SELASA, 23 JANUARI 2018 | 17:26 WIB | LAPORAN:

Panen raya padi di Kudus dimulai Januari 2018. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di petani turun sekitar Rp 800.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistyanto SSos, MM, di lokasi panen padi 516 hektar di Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Selasa (23/1).

Harga GKP awal Januari Rp 6.000-6.300 perkilo namun sekarang turun menjadi Rp 5.900 perkilo (pakai combine), sedangkan jika manual Rp 5.500.


"Ya turun sekitar 800 perkilo lah," ujar Catur.

Panen padi di Kabupaten Kudus dominan varietas Ciherang dan IR64 dengan prduktivitas 7-8 ton per hektar. Panen Januari seluas 1.730 hektar setara 6.228 ton beras.

"Februari 7.163 hektar setara 25.780 ton beras dan Maret 2.293 hektar setara 8.251 ton beras," jelasnya.

Bila dibandingkan dengan konsumsi penduduk ‎841.499 jiwa dibutuhkan 6.513 ton beras perbulan, sehingga Februari surplus 19.267 ton beras dan Maret surplus 1738 ton.

"Ini bukan ilusi panen, harga gabah mulai turun," ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Yuni Astuti mengatakan panen padi Provinsi Jawa Tengah Januari 2018 seluas 109 ribu hektar, Februari 2018 seluas 329 ribu hektar dan Maret seluas 293,6 ribu hektar.

"Produksi Januari adalah 613 ribu ton GKG setara 370 ribu ton beras, Februari 1.92 juta ton GKJG setara beras 1,16 juta ton beras dan Maret 1,73 juta ton GKG setara 1,05 juta ton beras," katanya.

Selanjutnya konsumsi beras penduduk JawaTengah 34,49 juta jiwa adalah 267 ribu ton beras perbulan.

"Jadi bulan Januari terjadi surplus beras 102 ribu ton, Februari surplus 891 ribu ton dan Maret surplus 778 ribu  ton beras," kata dia.

Harga gabah mulai turun sebelumnya pernah  Rp 6.000 dan kini sekitar Rp 5.300 per kilo.  

"Kudus ini surplus beras, Jawa Tengah juga surplus dan harga mulai turun Rp 700. Agar BULOG serap gabah petani dan petani tidak butuh impor," tegasnya

Menteri Pertanian mengalokasikan anggaran 2018 untuk Jawa Tengah sebesar Rp 1,21 triliun dan alokasi untuk Kabupaten Kudus 5.000 hektar padi, 4.780 hektar jagung, 20 hektar bawang merah, 50 hektar cabai, 100 hektar tebu, 300 hektar rehab irigasi dan 105 unit alat mesin pertanian.

Sebelum menghadiri acara di Kecamatan Undaan, Kudus, rombongan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memantau pertanaman padi dan sebaran panen di Jawa Tengah menggunakan dua pesawat helikopter.

Menanggapi harga gabah yang mengalami penurunan secara signifikan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengajak Bulog untuk secepatnya menyerap gabah petani.

"Kita sudah dengar harga gabah mulai turun. Kami pemerintah bersama Bulog akan bekerja sama sehingga harga tidak akan jatuh di bawah HPP. Jangan sampai petani merugi. Itu arahan pak presiden. Karena itu kami keliling jawa, dan lusa nanti ke Kalimantan untuk memantau kondisi di lapangan."

Bupati Kudus Musthofa juga menyampaikan harapannya ke Bulog untuk menyerap gabah, terutama saat mayoritas lahan sawah di wilayah Kudus sudah siap panen. "Kami minta teman-teman saya di Bulog, acara ini sangat istimewa. Kesejahteraan petani tergantung niatan kita."

Dengan kondisi surplus, Bupati mengharapkan pemerintah menghentikan rencananya untuk mengimpor beras. "Kesejahteraan petani adalah kesejahteraan kami. Saya anak petani, kami anak bangsa di Indonesia, sudah petani sejak kecil. Karena itu saya mendampingi pak menteri hari ini untuk menyampaikan harapan agar pemerintah menghentikan impor. Tolong perhatikan agar petani semakin sejahtera."

Pada acara "tanam dan panen padi tiap hari menuju kedaulatan pangan" di Kecamatan Undaan Kudus ini hadir Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Aster KASAD TNI-AD Mayjen Supartodi, DPD-RI Hj Denty Eka Pratiwi, Wakil Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Asisten Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ilyas Payong, Ketua KTNA Winarno Tohir, Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Drs Indrajit, Kasdam Pangdam IV Diponegoro Brigjen Bakti Agus Fajari, Bupati  Kudus Musthofa, Direktur Bulog Androyanto, perwakilan Bank BUMN, Dirut PT SHS Syaiful Bahri, PT Pertani dan 1600 petani.[dem]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya