Berita

Foto/Net

Politik

Jokowi Minta Masyarakat Pedalaman Papua Bisa Direlokasi Ke Kota

SELASA, 23 JANUARI 2018 | 05:33 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo menyarankan agar pemerintah daerah mau merelokasi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil Papua.

Usulan tersebut berkaca dari penangulangan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di daerah pedalaman Papua, salah satunya di Kabupaten Asmat. Sulitnya medan menjadi kendala penanganan KLB belum maksimal. Selain itu fasilitas rumah sakit juga tidak memadai dalam memberikan perawatan terhadap pasien campak dan gizi buruk.

Menurut Jokowi faktor lain dari relokasi penduduk yakni perbedaan budaya, namun hal itu bisa diminimalisir jika persiapan yang dilakukan berjalan dengan baik. Salah satunya pembangunan rumah bagi masyarakat yang pindah tempat. Jika pemerintah daerah tidak sangup memberikan rumah, sambung Jokowi pemerintah pusat bersedia membantu.


"Ini setiap tahun kejadiannya selalu ada. Kita tidak usah tutup-tutupi. Yang paling penting menurut saya bagaimana mencarikan jalan keluar agar saudara-saudara kita ini tidak terkena wabah penyakit seperti campak dan gizi buruk," ujar Jokowi kepada wartawan di Palembang, Senin (22/1).

"Alangkah lebih baik apabila itu direlokasi ke kota. Jadi desa-desa direlokasi ke kota. Tentang persiapan untuk perumahannya saya kira kabupaten dan provinsi juga punya kemampuan. Pemerintah pusat kalau memang dibutuhkan juga siap membantu," sambung Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi memberikan contoh sulitnya medan dan waktu tempuh yang diakses bagi tim kesehatan seperti di Asmat, Agas, dan Nduga.

Untuk tim yang berangkat dari Wamena menuju ke Nduga dibutuhkan waktu empat hari melalui hutan belantara.

"Di Asmat juga sama, di situ rawa-rawa. Untuk naik boat saja butuh tiga jam. Biayanya tidak kecil, Rp3-4 juta. Itu fakta-fakta yang ada di lapangan," kata Jokowi. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya