Berita

Politik

Fadli Zon Sayangkan Keputusan Blokade Terhadap Qatar

SENIN, 22 JANUARI 2018 | 09:59 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan rombongan diterima Menteri Negara Urusan Luar Negeri Qatar, H.E. Mr. Soltan bin Saad Al-Muraikhi, Minggu waktu Dhoha (21/1).

Fadli bersama Biem Benjamin, Oo Sutisna (Fraksi Gerindra) dan Kartika Yudhisti (Fraksi PPP), OO Sutisna (Fraksi Gerindra) ke Qatar untuk memenuhi undangan dari Ketua Majelis Syura (Parlemen) Qatar.

Fadli mengatakan Indonesia memiliki hubungan sangat dekat dengan Qatar, baik di level pemerintah maupun parlemen. Itu sebabnya Majelis Syura Qatar mengundang kunjungan kerja untuk mengadakan sejumlah pertemuan. Bagi Qatar, lanjut dia, meskipun terpisah jarak yang cukup jauh, Indonesia memiliki posisi khusus di mata Qatar.


"Dalam pertemuan tersebut, H.E. Mr. Soltan bin Saad Al-Muraikhi menyampaikan apresiasinya terhadap Indonesia yang telah menjadi negara demokrasi muslim terbesar di dunia. Qatar melihat keberhasilan demokrasi di Indonesia telah menginspirasi banyak negara. Demokrasi di Indonesia mampu tumbuh sesuai dengan nilai, sejarah, dan struktur sosial dan budaya masyarakatnya. Dan ini menjadi inspirasi banyak negara," sebut Fadli.

Ditambahkannya, H.E. Mr. Soltan bin Saad Al-Muraikhi juga melihat keberhasilan Indonesia dalam menumbuhkan nilai-nilai toleransi. Dia menekankan, sebagai negara muslim, Qatar dan Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk mempromosikan toleransi dan ajaran Islam yang rahmatan lilalamiin kepada seluruh dunia. Sebab ini adalah upaya paling efektif untuk mencegah berkembangnya terorisme.

"Salah satu keprihatinan kita, saat ini masih banyak yang salah kaprah memandang ajaran Islam diidentikan dengan terorisme. Itu pandangan yang harus diluruskan. Terorisme tak ada kaitannya dengan agama apapun, termasuk dengan Islam. Sebaliknya dalam setiap agama ada kelompok fundamentalis," terangnya

Dalam kesempatan ini, Menteri Negara Luar Negeri Qatar juga menghargai peran aktif Indonesia dalam menangani pengungsi Rohingnya. Ia menekankan, kehadiran Indonesia dan Qatar di Rohingnya, lebih dari alasan kemanusiaan.

"Ini tanggung jawab sesama saudara yang harus kita tolong. Sebab jika kita tidak bertindak untuk Rohingya, peran dunia Islam - termasuk Qatar dan Indonesia - akan dicatat buruk di dalam sejarah," ungkapnya.

Mereka juga berterima kasih atas posisi Indonesia dalam krisis teluk saat ini. Sudah 8 bulan Qatar menghadapi blokade dari empat negara tetangga yaitu Saudi Arabia, UEA, Bahrain dan Mesir. Atas situasi tersebut, Qatar melihat posisi Indonesia adalah sikap independen, dewasa dan bijaksana. Terlebih lagi dengan kedatangan delegasi parlemen Indonesia ke Qatar. Hal ini membuat Qatar semakin yakin bahwa Indonesia bersama Qatar. Ini bukti bahwa Indonesia dan dunia internasional dapat melihat krisis teluk ini secara obyektif.

"Mewakili delegasi Indonesia, saya menyampaikan Qatar memiliki peran strategis bagi dunia. Saya setuju pandangan bahwa demokrasi dapat tumbuh baik di setiap negara, sejauh disesuaikan dengan nilai, sejarah, dan budaya negara tersebut. Sebab demokrasi bukan one size fits all system. Itu sebabnya setiap negara harus saling menghormati kedaulatan negara lain, tidak melakukan intervensi terhadap urusan politik dan kebijakannya," ucapnya.

Begitu pun dengan semangat mempromosikan nilai-nilai toleransi Islam kepada dunia. Fadli sangat setuju dan menyambut baik ajakan Qatar untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang tersebut. Terorisme yang selama ini banyak dikaitkan dengan Islam adalah pandangan menyesatkan. Bahkan untuk situasi di Indonesia, tidak pernah ada bentuk kekerasan teroris seperti bom bunuh diri, sebelum peristiwa 9/11. Jadi, bagi Indonesia sendiri, terorisme adalah fenomena ancaman keamanan yang baru.

"Saya juga menyampaikan keprihatinan atas blokade Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir yang diberlakukan terhadap Qatar. Keputusan blokade secara mendadak tersebut sangat disayangkan. Sebab saya tak melihat alasan yang cukup kuat untuk menerapkan blokade terhadap Qatar. Dalam hal ini, sesuai konstitusi Indonesia, saya melihat blokade terhadap Qatar hanya akan memunculkan potensi konflik yang lebih besar yang justru akan merugikan semua pihak terkait," terangnya.

"Karena itu, saya melihat sikap Qatar yang tak terprovokasi, sudah tepat. Sehingga, meski dalam situasi blokade, kehidupan masyarakat Qatar tidak ada yang berubah, tetap stabil seperti biasa. Bahkan saya lihat Qatar semakin kuat dan solid," lanjutnya.

Indonesia dan Qatar sama-sama berharap agar pertemuan ini dapat memperkuat hubungan kedua negara. Fadli juga ikut mendorong Qatar meningkatkan investasinya di Indonesia. Masih banyak peluang yang bisa Qatar optimalkan.

"Menteri Negara Urusan Luar Negeri H.E.Soltan bin Saad Al-Muraikhi, menyambut baik ajakan tersebut. Krisis saat ini, tak akan mempengaruhi perhatian investasi Qatar terhadap negara sahabat. Bahkan ia menegaskan bahwa bagi Qatar, investasi di Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, adalah prioritas," demikian Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya