Berita

Foto/Net

Pertahanan

Sekecil Apapun, Ancaman Kepada Presiden Harus Disikapi Serius

Ancam Tembak Mati Jokowi Di Medsos
JUMAT, 19 JANUARI 2018 | 10:04 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Tindakan tidak terpuji pegiat media sosial kembali terjadi. Bahkan kali ini, seorang warganet mencuitkan ancaman akan menembak mati Presi­den Jokowi beserta keluarganya. Harus disikapi serius.

Adalah akun dengan nama @ AchmadBassrofi yang menuliskan anca­man kepada Presiden RI. Meskipun hanya memiliki followers alias pengikut 128 orang saja, namun cuitannya tersebut telah di retweet ribuan dan dikomentari oleh pegiat medsos yang lain.

Maklum cuitannya bernada ancaman terhadap Presiden Jokowi dan keluarga. Berikut cuitannya di Twitter :

"Tembak mati jokowi sampai darah keturunannya memakai mandat utama pa­triot kepahlawanan para pahlawan & para pejuang bangsa dan negara kesatuan republik indonesia (indonesia) sah dan muntlak menjadi pahlawan tunggal negara kesatuan republik indonesia(indonesia)," cuit akun @AchmadBassrofi pada hari Minggu lalu (14/1).

Setelah viral, akun tersebut menjadi perhatian Kepolisian Surakarta. Kepala Satuan Resor Kriminal (Kasat Reskrim) Surakarta, Kompol Agus Puryadi menyatakan, satuannya tengah mengejar pelaku yang memberikan rasa tidak aman kepada presiden. "Kita sedang mengejar pemilik akun yang melakukan ancaman terh­adap keselamatan Bapak Presiden Joko Widodo," ucap Agus (17/1).

Agus menyatakan, cuitan akun @ AchmadBassrofi membuat jengah masyarakat. Kata dia, keberadaan pemilik akun ternyata tidak jauh dari Solo.

Warganet mendukung aksi kepolisian. "Kang @AchmadBassrofi akhirnya jadi buronan polisi juga. Selamat yahh, be­sok jadi orang terkenal.." ledek akun @ Budi1393.

"Kalau di Amerika, orang ini sudah dicari sama secret service karena mengan­cam presiden. Bagaimana @CCICPolri@ DivHumasPolri @paspampresRI apa mau dibiarkan saja orang bebas mengancam presiden?" tanya akun @kangmeirza.

"Trims @DivHumasPolri pemilik akun seperti @AchmadBassrofi memang perlu dibasmi... biar nggak jadi duri di NKRI. Ini menyangkut keamanan dan wibawa simbol negara. Sekecil apapun ancaman itu harus ditanggapi serius biar nggak muncul @AchmadBassrofi yang lainya.," kicau akun @winanrdhi_zeydan.

"Segera ditangkap. Kalau udah ditang­kap, harus ditanyakan disuruh siapa dan berafiliasi ke siapa atau kubu apa," ujar akun @eddys83.

"Iya Pak Polisi, sama presiden kok gak ada sopan-sopannya. Ditangkep aja biar mewek minta ampun," kata akun @ KampFoengAn.

"Kalau kejadian presiden di tembak orang negara bisa genting, kecoreng semua angkatan bersenjata NKRI sama Polisi. Negara-negara lain tidak akan percaya keamanan indonesia. Taukan pentingnya PRESIDEN itu??? Mantan presiden dan wakilnya aja masih dikawal paspampres karena keselamatannya penting," tutur akun @dwisoesanto.

"Setuju. Presiden bukan untuk objek 'mainan'. Tindak juga para pemilik akun yang menghina dan membully Presiden. Menghina Kepala Negara (selama itu ter­ekspos) harus dijatuhi hukuman. Kecuali jika menghina dalam hati, biar Tuhan yang 'menghukum'." timpal akun @Ichang76.

"Presiden adalah kepala negara. Tidak seornangpun boleh sewenang-wenang dan mendegradasi harkat dan martabat kepala negara. Teman-teman di kepolisian segera selidiki acunt orang yang mengancam di medsos," tegas akun @71kainao.

Bila dilihat dari profilnya, bukan kali ini saja akun @AchmadBassrofi menuliskan cuitan bernada ancaman. Dari banyak cuitan yang ditulisnya, mayoritas memang tweet-nya bernada provokasi dan anca­man, khususnya kepada kepala negara. Warganet sudah banyak menasihati pemi­lik akun ini.

"Hati-hati tulisanmu, bocah. Ke siapa pun itu diarahkan, apalagi seorang kepala negara, bisa berujung di penjara. Kamu gak suka Pak Jokowi karena alasan apa pun, silahkan. Tapi kalau menghina, me­nebar kebencian, apalagi ngancam, ini be­nar-benar serius. Tarik lagi & minta maaf sebelum terlambat," katanya. ***

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Prabowo Bisa Ajukan Penghentian Wapres Gibran Setelah 20 Oktober

Minggu, 15 September 2024 | 10:26

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

UPDATE

TPPO Masih Marak, BP2MI Gagal Jalankan Tugas

Senin, 16 September 2024 | 23:50

Megawati Ulas Perjalanan Hubungan RI-Rusia Sejak Era Bung Karno

Senin, 16 September 2024 | 23:26

Prabowo Tantang RK-Suswono Menangkan Pilgub Jakarta

Senin, 16 September 2024 | 23:03

Ingatkan Pidato Bung Karno di PBB Tahun 1960, Megawati: Hukum Internasional Jangan Jadi Alat Hegemoni

Senin, 16 September 2024 | 22:59

Bang Doel: Ngapain jadi Gubernur DKI Kalau Gak Perhatiin Persija!

Senin, 16 September 2024 | 22:48

Polisi Kejar Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Keliling di Sumbar

Senin, 16 September 2024 | 22:28

Pelari Sumut Nella Agustin Pecahkan Dua Rekor Lari Gawang 400 Meter

Senin, 16 September 2024 | 22:22

Pendirian Kampus St Peterburg University di Indonesia Semakin Terbuka

Senin, 16 September 2024 | 22:04

CSPS SKSG UI Siapkan Gagasan Besar untuk Prabowo yang bukan 'Omon-omon'

Senin, 16 September 2024 | 21:42

Sukses Rakerwil Jakarta, BEM KSI Serukan Pilkada Damai

Senin, 16 September 2024 | 21:36

Selengkapnya