Berita

Alireza Alatas-Lukman

Publika

Gus Dur Kecil

KAMIS, 18 JANUARI 2018 | 11:27 WIB

SAYA tadi malam, Rabu 17 Januari 2018, saat berziarah ke makam Habib Abdurrahman Al Habsyi Sohibul Cikini, bertemu dengan peziarah kecil yang berpetualang memburu makam.

Anak itu bernama Lukman. Dia hanya sendirian berkeliling ziarah dari makam ke makam keramat. Sebelum tiba di makam keramat Cikini, Lukman asal Jember sudah mampir ke Pekalongan dan Banten. Menurut rencana, ia hari ini (Kamis, 18 Januari 2018) mau berziarah ke Al Hawi terus ia akan kembali lagi ke makam keramat Habib Cikini, Sabtu, 20 Januari 2018 untuk menghadiri haul Sang Wali putra Sang Wali sekaligus cucu Sang Wali, Habib Abdurrahman bin Habib Ali Kwitang bin Habib Abdurrahman Cikini.

Meski masih berumur 17 tahun, Lukman sudah merasakan nikmatnya berziarah. Dia bilang, "Saya suka ziarah. Saya suka tidur di tempat-tempat makam wali Allah. Ketika saya tidur di makam keramat, saya berarti tidur bersama wali. Di dalam makam itu ada wali yang sedang tidur. Wali itu tak pernah meninggal." Ketika ditanya apakah masih pergi ke sekolah, dia menjawab, "Saya dulu nyantri tapi sekarang saya tidak lagi." Mengenai alasaannya tidak menjadi santri lagi, Lukman mengkritisi para santri zaman now tidak seperti zaman old. Santri zaman now adalah anak-anak buangan dan nakal, bukan seperti santri zaman old yang benar-benar cari ilmu.


Dia mengaku dirinya sering di-bully sehingga tidak betah di pesantren. Dulu santri sangat menghormati guru-gurunya tapi tidak demikian untuk zaman sekarang. Lukman mengkritisi kondisi pesantren yang cukup memprihatinkan. Tapi di akhir kritikannya pada pesantren, dia bilang, "Mungkin pesantren salaf tidak demikian. Saya perlu coba nyantri di pesantren salaf".

Lukman sebelum keliling ziarah ke daerah-daerah minta restu pada ibunya. Pesan ibunya kepada Lukman hanya memintanya jangan mencuri. Peziarah kecil ini sepertinya hanya modal tawakal ketika keliling berziarah ke makam-makam wali Allah. Tidak ada bahasa minta, tapi ketika diberi uang atau bekal dia akan terima dan ucapkan terima kasih.Uang itu  digunakan untuk lanjutkan ziarah ke makam-makam keramat yang belum dikunjungi.

Lukman sempat tanya soal Jokowi; apakah dia suka ziarah ke tempat ini? Rumahnya jauh tidak dari sini? Peziarah kecil ini bilang, Jokowi harus ziarah ke tempat ini. Apalagi kalau rumahnya dekat dari sini, Jokowi bisa gunakan sepeda berziarah ke makam keramat. Bila masyarakat melihat Jokowi berziarah dengan bersepeda, maka masyarakat semakin cinta dan kagum pada presiden. "Presiden  harus seperti Gus Dur yang suka ziarah," jelas Lukman sambil mengkritisi Jokowi.

Lukman adalah gambaran ketulusan anak negeri yang cinta ziarah. Dia bicara lugas membicarakan banyak masalah dengan sudut pandangnya dan retorika seumurnya yang menarik disimak karena tak bertele-tele. Dia juga bisa bersikap rendah hati kepada siapa saja yang ditemuinya. Dialek Jawa Timur sangat kental ketika berbicara dan cukup menghibur siapa saja yang mendengar penjelasannya. Mentalnya juga luar biasa dan tidak takut berpetualang. Dia terkadang harus menumpang truk untuk sampai pada tempat-tempat ziarahnya.

Insting lobi peziarah kecil ini juga jago. Hal itu tampak ketika dia ingin temui Dewi Persik. Ditanya mengapa harus menemuinya, Lukman jelaskan bahwa Dewi Persik sedaerah dengan dirinya. Jadi menurutnya, pendekatan kedaerahan lebih mudah dilakukan untuk awal menemui tokoh yang terkenal semisal Dewi Persik. Tidak berlebihan, bila Lukman bisa dibilang sebagai  Gus Dur Kecil. Apalagi postur tubuhnya yang gemuk juga ingatkan pada Gus Dur. Saya berharap anak secerdas dan seberani Lukman ini bisa sempurnakan pendidikannya sehingga bisa bermanfaat untuk bangsa dan negeri ini. Amin. [***]

Alireza Alatas
Pembela ulama dan NKRI/Aktivis SILABNA (Silaturahmi Anak Bangsa Nusantara)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya