. Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, memberi perhatian khusus terhadap warganya yang menjadi korban musibah mezanin roboh di Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, kemarin siang.
Diketahui dari data korban yang dirilis kepolisian dan rumah sakit, ada puluhan mahasiswa Universitas Bina Darma, Palembang, yang menjadi korban luka-luka dari peristiwa itu.
Untuk memastikan kondisi korban dan memastikan penanganan berjalan baik, gubernur yang juga pelopor berobat gratis itu mendatangi langsung 18 korban yang tengah dirawat di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, di Jalan Garnisun Dalam Kav 2-3, Karet Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa pagi (16/1).
Gubernur mendatangi satu per satu korban yang tengah dirawat di ruang inap lantai 30. Alex menanyakan kabar para korban dan berbincang-bincang bersama keluarga korban.
Selesai membesuk di Siloam, Alex melanjutkan menjenguk para korban yang dirawat di RS Jakarta, yang lokasinya tak jauh dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi. Dia mengecek 17 korban lain yang dirawat di sana.
Usai dari dua rumah sakit itu, Alex mengunjungi Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Mintohardjo yang berlokasi di Jalan Bendungan Hilir, Jakarta. Di sini, ada 16 korban yang disambangi pelopor sekolah gratis itu.
"Alhamdulillah, semuanya sudah dalam kondisi sadar. Tadi juga sempat ngobrol-ngobrol, malahan tadi ada yang lebih segar daripada keluarga yang menjaganya," kata Alex.
Menurut Alex, kondisi persis tiap korban berbeda-beda. Misalnya, ada korban yang mengalami luka patah tulang di bagian tangan, lalu di pinggang atau paha. Meski begitu, sejauh ini kondisi seluruh korban sudah lebih baik dari sebelumnya.
Alex mengaku, kegiatan menjenguk semua korban yang juga warga Sumsel itu adalah bertujuan memberi dukungan moral. Bahkan, ia berpesan kepada para orang tua korban untuk bersabar dan tidak perlu memikirkan biaya pengobatan.
"Ini ditangani secara baik. Orang tua sudah hampir tiba semua dan masih ada yang dalam perjalanan menuju ke Jakarta. Orang tua tak perlu memikirkan biaya, BEI siap menanggung semuanya," ungkap Alex.
Jika BEI tak sanggup membiayai pengobatannya, lanjut Alex, pihak UBD pun siap membantu. Yang penting para korban mau menyerahkan seluruh penanganan medis kepada dokter.
"Tetapi kalaupun pihak BEI dan Universitas Bina Darma Palembang, Pemprov Sumsel siap menanggungnya. Istilah kami di Palembang, jadi balik bandar," pungkas Alex.
[ald]